News
Jumat, 29 November 2013 - 02:16 WIB

Pelajar Pioneer Junior College Singapore Belajar Seni Tradisi di Solo

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi seni pertunjukan siswa SMKN 8 Solo (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 20 siswa-siswi Pioneer Junior College Singapore belajar seni pertunjukan tradisional Indonesia di SMKN 8 Solo. Mereka, Kamis (28/11/2013) siang, sudah mulai belajar di ruang belajar SMKN 8 Solo.

Kedatangan rombongan siswa dan pengajar sekolah menengah atas asal Singapura ini disambut pengajar SMKN 8 Solo. Selanjutnya, tamu spesial ini diajak berkeliling kompleks sekolah dan menjajal mata pelajaran praktek seni tari, pedalangan, dan karawitan.

Advertisement

Salah seorang siswi Pioneer Junior College Singapore, Zafira, 17, tampak antusias saat menyimak permainan gamelan Ladrang Pangkur Laras Slendro Patet Manyura yang dibawakan pelajar Kelas XI B Jurusan Karawitan SMKN 8 Solo.

Antusiasme Zafira disambut Desita Dwiyala, 16. Siswi yang kala itu memegang alat musik bonang penerus ini menawarkan alat musik yang dimainkannya kepada Zafira. Meskipun tampak tegang karena baru kali pertama menjajal instrumen ini, Zafira mengaku senang bisa menjajal bermain gamelan. “Sebelumnya saya belum pernah main alat musik. Asyik juga bermain gamelan,” katanya.

Sebelum belajar karawitan, Zafira dan teman-temannya diajak mempelajari gerakan tari perang dan menyimak penggalan pertunjukan wayang kulit dengan lakon Kumbakarna Gugur.  Sejumlah siswa yang sudah memiliki basic menari tarian melayu kontemporer juga tampak  semangat saat menjajal tarian Jawa ini.

Advertisement

Senior Teacher Mother Tongue Departement Pioneer Junior College Singapore, Zainun Binte Hashim, mengatakan kunjungan siswa tahun pertama sekolahnya ini untuk memperkenalkan bahasa dan budaya melayu, khususnya Indonesia. “Program pengayaan ini untuk memperkenalkan siswa kepada bahasa, budaya, dan seni asal Melayu, khususnya Indonesia. Selain itu kunjungan ini untuk menjalinan hubungan kerja sama antara Singapura dan Indonesia,” terangnya di sela kunjungan.

Kepala SMKN 8 Solo, Ties Setyaningsih, mengatakan lewat studi banding ini, siswa asal negara asing bisa belajar dan menghargai budaya Jawa. “Diharapkan mereka bisa menghargai seni tradisional di Jawa. Agar lebih dekat, mereka nanti juga diajak menampilkan pentas kolaborasi bersama anak – anak SMKN 8. Pentasnya akan digelar Jum’at [29/11] siang,” imbuhnya.

Dalam lawatannya selama dua hari, Kamis-Jumat (28-29/11),  rombongan juga akan diajak mengunjungi sejumlah pusat kebudayaan,  sejarah, dan pendidikan di Solo dan Jogja.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif