Entertainment
Rabu, 27 November 2013 - 02:25 WIB

Seniman Jawa Timur Ziarahi Makam Gombloh

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mendiang Soedjarwoto Soemarsono alias Gombloh (Youtube.com)

Solopos.com, SURABAYA — Sejumlah seniman Jawa Timur, Selasa (26/11/2013), berziarah dan menabur bunga di makam Gombloh, Komplek Permakaman Islam Tembok, Jl. Kalibutuh, Surabaya. Kegiatan itu digelar menjelang pertunjukan musik Tribute to Gombloh di Parkir Timur Delta Plaza Surabaya, Rabu (27/11/2013).

“Selain berkirim doa agar arwah almarhum mendapat tempat di sisi Allah SWT, juga menghormati almarhum dengan karya-karya besarnya yang ikut mengharumkan dunia musik Indonesia,” kata seniman kelahiran Surabaya Mochamad Djohansyah atau Sawung Jabo.

Advertisement

Mendiang Soedjarwoto Soemarsono alias Gombloh (Youtube.com)

Menurut Sawung Jabo, Gombloh adalah sosok seniman apa adanya yang peduli pada hidup dan kehidupan. Promotor pertunjukan Tribute to Gombloh Henky Kurniadi menyebut Gombloh sebagai sosok seniman istimewa yang sangat mencintai negaranya secara sederhana melalui musik.

“Gombloh itu bukan seniman biasa, dia inspirator dan saksi zaman. Bukan hanya milik Surabaya, tapi Indonesia, bahkan dunia,” kata dia tentang seniman kelahiran Jombang yang bernama lengkap Soedjarwoto Soemarsono itu.

Advertisement

Pada pergelaran musik Tribute to Gombloh di Parkir Timur Delta Plaza Surabaya, Rabu ini, para penampil itu akan menyanyikan lagu-lagu dari pelbagai era. “Teman-teman sudah menyiapkan lagu dan aksinya pada gelaran musik besok. Kami ingin menunjukkan bahwa Gombloh memang seniman hebat yang pantas untuk dihargai,” kata Sawung Jabo.

Sawung Jabo dan sejumlah seniman dari Surabaya, Jakarta, Bandung, Jogja, Bali dan daerah lainnya akan tampil dalam pertunjukan musik gratis tersebut. Sawung Jabo akan membawakan tiga lagu, dua lagu karyanya sendiri dan satu lagu karya Gombloh. Sementara kelompok Sekaring Jagad akan membawakan lagu Kebyar-Kebyar karya Gombloh yang sudah bagaikan lagu wajib nasional itu. Penabuh drum Kunto, Ayu Laksmi, dan Ayu Wedha dari Bali serta grup musik Sangkala dari Jogja juga akan tampil.

Gombloh lahir di Surabaya pada 12 Juli 1948 dan meninggal dunia pada 9 Januari 1988.Ia menciptakan lagu-lagu tentang kehidupan sehari-hari rakyat kecil dan alam seperti Doa Seorang Pelacur, Poligami-Poligami, Nyanyi Anak Seorang Pencuri, Selamat Pagi Kotaku, Berita Cuaca, dan Lestari Alamku. Gombloh juga membuat banyak lagu bertema nasionalisme seperti Merah Putih, Kebyar-Kebyar, Pesan Buat Negeriku serta Indonesia Kami, Indonesiaku, Indonesiamu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif