News
Selasa, 26 November 2013 - 06:15 WIB

PENDIDIKAN INKLUSI : 2014, 38 Sekolah di Solo Buka Layanan Inklusi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendidikan inklusif (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Jaminan layanan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) Kota Solo semakin kuat. Sebanyak 38 Sekolah pada 2014 dipastikan membuka layanan pendidikan inklusi.

Hal ini ditegaskan dengan dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) Kepala Disdikpora Solo No:  954/55/kep/sd-AUD/2013 tentang penetapan sekolah penyelenggara pendidikan inklusi Kota Solo.

Advertisement

Ketua kelompok kerja (Pokja) Inklusi, Wahyono, di kantornya, Senin (25/11/2013), mengatakan surat tertanggal 17 Oktober 2013 itu menetapkan 15 SD, tujuh SMP, dan enam SMA/SMK membuka pelayanan pendidikan inklusi. Sebagian sekolah tersebut baru kali pertama membuka layanan pendidikan inklusi.

Ia mengungkapkan regulasi ini disiapkan agar sekolah mampu mempersiapkan segalanya terkait layanan pendidikan inklusi. Diungkapkannya, sekolah dapat segera melakukan sosialisasi dengan berbagai cara.
“Sekolah tidak ada kewajiban mencari siswa, tetapi sekolah membuka pelayanan dan menerima siswa ABK,” ujar dia.

Selain sosialisasi, Wahyono mengungkapkan sekolah juga diharapkan segera memulai penyiapan khususnya warga sekolah, komite sekolah, dan orang tua siswa. Hal ini untuk meminimalisir suara miring atau penolakan dari unsur-unsur tersebut.

Advertisement

“Jadi jangan sampai ada penolakan. Warga sekolah yang saya maksud  baik guru, karyawan maupun siswa reguler. Sisi positif inklusi harus dikampanyekan, misalnya mendidik anak untuk saling membantu dan peka terhadap sesama,” ujarnya.

Menurut Wahyono, guru pendamping khusus (GPK) harus ada jika sekolah tersebut sudah memiliki siswa ABK. Langkah awal sebelum menyediakan GPK adalah melakukan identifikasi kondisi ketunaan ABK yang selanjutnya dikomunikasikan dengan orang tua siswa.

“Karena ketunaan itu bermacam-macam, saat sudah diketahui jenis ketunaan baru sekolah berkomunikasi dengan orangtua tentang kebutuhan GPK,” ujarnya.

Advertisement

Sekolah juga diharapkan dapat berkomunikasi dengan beberapa sekolah pusat sumber, khususnya untuk kepentingan identifikasi anak. Dia menjelaskan sekolah sumber untuk tingkat SD yakni SD Al Firdaus Solo dan SD Lazuardi Kamila Global Islamic School (GIS) Solo. Selain itu sekolah sumber lain adalah SLB Negeri, SLB AYKAB, SLB C YPSLB, dan SLB B YRTRW.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif