News
Senin, 25 November 2013 - 15:15 WIB

Perkembangan Teknologi Picu Plagiarisme Mahasiswa

Redaksi Solopos.com  /  Wisnu Wardhana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi wisuda (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, JOGJA-Perkembangan teknologi dinilai dapat memicu plagiarisme di kalangan mahasiswa. Akibatnya, kalangan mahasiswa saat ini lebih berpikir praktis dan pragmatis.

Staf Pengajar Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Turnomo Raharjo mengatakan, mahasiswa saat ini cenderung berpikir praktis saat mengerjakan tugas-tugas dengan cara copy paste. Fenomena tersebut, sambung Turnomo, merupakan monopoli teknologi yang disebut dengan teknopoli.”Gejala teknopoli ini, misalnya ditandai dengan cara mahasiswa asal copy paste sumber untuk dimasukkan dalam tugas akhirnya,” di sela-sela pelatihan Menembus Publikasi Ilmiah Jurnal Komunikasi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Sabtu (23/11/2013).

Advertisement

Dia menjelaskan, sebelum perkembangan teknologi, mahasiswa rajin untuk membaca dan berkunjung ke perpustakaan. Namun, kondisi saat ini berbalik jauh hingga menimbulkan kecenderungan mahasiswa yang berfikir pragmatis hingga berujung pada plagiarisme. Ia melanjutkan kecenderungan plagiarisme ini terjadi baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta.

“Fenomena ini perlu diwaspadai oleh masing-masing perguruan tinggi karena akan sangat berpengaruh terhadap kualitas lulusannya,” ujarnya.

Sejauh ini, lanjut Turmono, sudah ada upaya dari beberapa perguruan tinggi untuk melakukan pencegahan plagiarisme. Ia mencontohkan di tempatnya bekerja, ada alat khusus untuk mendeteksi kemiripan hasil akhir mahasiswa. “Lembaga filter untuk mencegah plagiarisme sangat penting. Ia bisa menyaring info-info yang diindikasikan mengandung unsur plagiat,” tambahnya.

Advertisement

Selain lembaga filter, ia mengimbau masing-masing perguruan tinggi bisa menciptakan iklim akademik yang sehat. Iklim tersebut dapat tercapai ketika pengajar tidak hanya melakukan fungsinya untuk mengajar melainkan juga mendampingi mahasiswa.

Ia juga menekankan untuk perguruan tinggi baru yang tengah membangun kualitas mahasiswa, diperlukan adanya buku permanen report. Buku ini merupakan catatan atas semua prestasi mahasiswa baik yang sesuai maupun  tidak sesuai dengan kegiatan belajar mengajar.

Terkait pelatihan tersebut, Ketua Panitia Communication Mini Conference For Students (Comicos), Desideria Cempaka menjelaskan pelatihan ini menjadi bagian dalam mini conference untuk mahasiswa baik di tingkat S1, S2, dan S3. Menanggapi persoalan plagiarisme, ia mengatakan bahwa Comicos membantu mahasiswa untuk mempublikasikan karya ilmiahnya dengan benar dan jujur.

Advertisement

“Publikasi karya ilmiah mahasiswa akan dikonsumsi oleh publik. Untuk itu, karya memang harus orisinil,” tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif