News
Senin, 25 November 2013 - 15:30 WIB

KISAH UNIK : Bayi Hilang 30 Tahun Temui Ibu Lagi

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bayi (www.lifestyle.com.au)

Solopos.com, SAN DIEGO — Bayi kelahiran Chicago yang hilang 30 tahun lalu, kini bertemu kembali dengan ibunya di California. David Amaya Barrick—demikian nama bayi itu—sekarang berumur 37 tahun, sempat ditangkap oleh petugas patroli perbatasan AS bulan lalu tetapi dibebaskan kembali setelah bisa membuktikan kewarganegaraannya sebagai orang Amerika Serikat. Dia menggelandang selama beberapa hari hingga berhenti di gereja San Diego.

Barrick dan sang ibu akhirnya bertemu kembali pada akhir pekan ini setelah terpisah sejak 1979. “Kami mempunyai banyak hal yang harus dilakukan,” kata Kathy Amaya, 60, kepada Reuters, Minggu (24/11/2013), sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara, Senin (25/11/2013), setelah hujan air mata sehari sebelumnya ketika mereka berhasil berkumpul kembali, berhadapan muka di bandara internasional San Diego.

Advertisement

Kathy Amaya terbang dari Wisconsin untuk menemui putranya yang hilang itu. Petugas patroli perbatasan mengatakan Barrick dilarikan dari Chicago oleh ayah kandungnya pada tahun 1979, ia dibawa ke Meksiko dan tinggal bersama kakek dan neneknya dari pihak ayah, dibesarkan dengan asuhan bahasa Spanyol saja.

Ia kemudian berlatih menjadi pemain perkusi dan pindah ke Monterrey serta meniti karier dengan bermain pada band Norteno, menikah dengan dua anak, meskipun pernikahannya kemudian bubar. Awal bulan ini, ia menyeberangi perbatasan California secara gelap, tanpa membawa surat perjalanan dari Meksiko, sehingga ditangkap petugas patroli di wilayah sekitar 1,6 km dari pesisir Pasifik.

Mula-mula ia mengaku sebagai orang Meksiko, kemudian ingat bahwa kakeknya pernah mengatakan bahwa ia dilahirkan di rumah sakit Chicago. Ia juga mengaku telah dipukuli dan uang, kartu identitas Meksiko serta telepon genggamnya dirampok saat akan memasuki AS.

Advertisement

Petugas memeriksa kebenaran pengakuan itu dan berhasil menemukan keterangan kelahirannya serta memberi kesempatan dia berbicara melalui telepon jarak jauh dengan ibunya. Pembicaraan telepon yang sangat menggugah dilakukan dengan bantuan penerjemah karena ia hanya bisa berbicara bahasa Sapnyol.

Mereka selanjutnya berencana terbang ke Wisconsin untuk berkumpul dengan dengan empat saudara seibu, tiga laki-laki, dan satu perempuan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif