Soloraya
Senin, 25 November 2013 - 18:40 WIB

KEKERASAN GURU : Tercium Polisi, Siswa SMK Muh. 1 Sukoharjo Batal Demo

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Stop kekerasan kepada anak. (JIBI/Harian Jogja/Antara).

Solopos.com, SUKOHARJO–Kasus kekerasan yang dilakukan guru SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo kepada 21 siswa kelas XII Teknis Sepeda Motor Yamaha (TSMY) berbuntut panjang.

Ilustrasi kekerasan anak (Dok/JIBI/Solopos)

Advertisement

Meski sekolah mengklaim telah terjadi islah antara para siswa dengan guru bersangkutan, gelombang protes dari siswa kelas lain justru hampir pecah jika rencana demo besar-besaran yang sudah mereka rancang tidak tercium polisi.

Para siswa dari kelas selain TSMY SMK Muh. 1 Sukoharjo telah merencanakan aksi menuntut sekolah segera memecat guru beinisial LH yang kerap berbuat kasar pada Senin (25/11/2013) pagi. Namun, rencana itu tercium oleh polisi sehingga mereka urung menggelar demo.

“Siswa mengatakan tak ada niat demo saat ditanya oleh pihak sekolah karena polisi sudah datang pada Senin pagi,” ujar salah satu sumber Solopos.com yang enggan disebutkan namanya.

Advertisement

Menurut sumber Solopos.com, hampir semua siswa kelas XII tidak menyukai perangai LH. Selama ini LH tidak dekat dengan siswa seperti yang pernah diutarakan Kepala SMK Muh. 1 Sukoharjo, Tulus Sutoyo kepada wartawan, Sabtu (23/11) lalu.

“Rencana sudah telanjur bocor sehingga demo enggak jadi dilakukan siswa. Tuntutan siswa adalah menuntut LH dipecat,” ujar sumber Solopos.com lainnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif