Soloraya
Minggu, 24 November 2013 - 13:19 WIB

LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN : Pengurus OSIS Naungan YPP Ikuti LDK

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peserta Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) OSIS SMA-SMK Yayasan Pendidikan Pancasila (YPP) Wonogiri bertanya kepada narasumber Minggu (24/11/2013). Kegiatan itu digelar di ruang kelas SMK Pancasila 5 Wonogiri. (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Peserta Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) OSIS SMA-SMK
Yayasan Pendidikan Pancasila (YPP) Wonogiri bertanya kepada narasumber
Minggu (24/11/2013). Kegiatan itu digelar di ruang kelas SMK Pancasila 5 Wonogiri. (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 130 pengurus OSIS SMA dan SMK dibawah naungan Yayasan Pendidikan Pancasila (YPP) se-Wonogiri mengikuti kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK),  Jumat-Minggu (22-24/11/2013).

Advertisement

Selain pemberian materi di dalam ruangan, peserta juga diajak kegiatan luar ruang berupa bakti sosial, resik-resik lingkungan Pasar Wonogiri, Minggu.

Kegiatan LDK digelar di ruang kelas SMK Pancasila 5 Wonogiri. Kepala SMK Pancasila 5 Wonogiri, Joko Prihanto, Minggu, menyatakan, ke-130 peserta LDK merupakan pengurus OSIS di 14 sekolah tersebar di Wonogiri. Menurutnya, materi LDK terdiri atas kepemudaan, jurnalistik, kewirausahaan, nasionalisme dan empat pilar kebangsaan, keorganisasian, kepemimpinan, apresiasi seni dan retorika teknis berpidato.

“Kegiatan dilakukan sejak pagi hingga malam. Narasumber disesuaikan dengan materi kegiatan sehingga pelaksanaannya sesuai dengan jadwal pemateri,” ujarnya.

Advertisement


Wartawan Solopos, Trianto ‘tus” menyampaikan meteri tentang jusnalistik pada kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) OSIS SMA-SMK Yayasan Pendidikan Pancasila (YPP) Wonogiri di ruang kelas SMK Pancasila 5, Wonogiri, Sabtu (23/11/2013). (Istimewa)

Joko menyatakan, sebelum anggota DPR/MPR ramai menyosialisasikan empat pilar kebangsaan, YPP telah membuat buku jatidiri tentang nasionalisme.  “Buku dicetak untuk kalangan internal sekolah-sekolah dibawah naungan YPP. Mapel nasionalisme masuk kurikulum YPP sehingga materi nasionalisme diajarkan oleh guru. Setiap pekan ada dua jam mata pelajaran. Pembelajaran nasionalisme sudah berlangsung sejak 2001.”

Ditambahkan oleh panitia LDK, Hengky Rachmat Effendi, bakti sosial resik-resik lingkungan pasar dimaksudkan menggugah masyarakat peduli lingkungan.

Advertisement

“Sampah tak hanya menjadi tanggungjawab petugas penyapu jalan namun diri sendiri. Jika sudah dibudayakan hidup bersih akan tercipta lingkungan bersih sehingga terjauhkan dari penyakit. Seorang yang sehat akan bisa beraktifitas apapun, termasuk belajar dengan kecerdasannya dan bekerja.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif