Soloraya
Jumat, 22 November 2013 - 12:04 WIB

Potronayan Boyolali Jadi Contoh Pengembangan Sapi Jateng

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berbincang dengan kelompok peternak sapi yang tergabung dalam Asosiasi Peternak Sapi (Aspin) Boyolali, di klaster sapi Pilangsari, Potronayan, Nogosari, Kamis (21/11/2013). ( Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)


Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berbincang dengan kelompok peternak sapi yang tergabung dalam Asosiasi Peternak Sapi (Aspin) Boyolali, di klaster sapi Pilangsari, Potronayan, Nogosari, Kamis (21/11/2013). (
Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, bakal menjadikan klaster pengembangan sapi di Potronayan, Kecamatan Nogosari, Boyolali bisa menjadi contoh untuk pengembangan sapi di daerah lain di Jawa Tengah.

Advertisement

Di sela-sela kunjungannya ke klaster sapi Potronayan, Kamis (21/11), Ganjar berharap Potronayan bisa menjadi desa mandiri dengan tingkat pendapatan masyarakat khususnya peternak sapi yang cukup memadai.

“Paling tidak Rp2 juta per bulan. Bahkan di sini sudah banyak peternak yang bisa mendapatkan penghasilan lebih dari itu,” kata Ganjar, saat berbincang dengan Solopos.com, di sela-sela kunjungannya.

Hanya saja, lanjut Ganjar, program pengembangan sapi ini butuh dukungan dari kalangan perbankan. Pihaknya meminta kepada pelaku perbankan untuk memberikan program kredit pengembangan usaha sapi (KUPS) dan kredit pertanian, pertambangan dan energi (KPPE) dengan bunga terjangkau.  “Bank kami minta untuk memberikan pola pembiayaan yang mudah dan murah bagi peternak. Kalau pola ini bisa berjalan, saya akan kembangkan ke daerah lain.”

Advertisement

Dalam kunjungan tersebut, selain dihadiri seratusan peternak juga hadir Bupati Boyolali, Seno Samudro, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Ismet Inono, serta sejumlah perwakilan perbankan.

Ketua II Asosiasi Peternak Sapi (Aspin) Boyolali, Suyono, menyampaikan wilayah Nogosari adalah wilayah dengan populasi sapi paling banyak. Di wilayah tersebut, terdapat 40 kelompok peternak sapi, satu kelompok bisa berisi 10-15 peternak dan setiap peternak memiliki rata-rata lima hingga sepuluh ekor sapi.

Kepada Gubernur peternak sapi meminta bagaimana agar peternak bisa mendapatkan pakan sapi yang murah tapi tidak kalah dengan kualitas pakan buatan pabrik, serta minta adanya pendampingan bagaimana mengolah limbah sapi menjadi bernilai tinggi. Peternak juga butuh sistem pembibitan yang baik sehingga harapannya bisa meningkatkan populasi sapi.

Advertisement

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, Whitono, menambakan Pemerintah Provinsi Jateng konsen mengembangkan sapi di Piangsari, Potronayan karena populasi sapi di kawasan ini cukup besar.  “Di sini ada 43 kelompok peternak sapi dengan total anggota mencapai 400 peternak dan jumlah populasi sapi mencapai 2.225 ekor sapi. Angka ini baru yang ada di kelompok, belum ditambah dengan ternak sapi milik rumah tangga.”

Pihaknya menegaskan, pengembangan tidak hanya untuk peningkatan produktivitas melainkan juga dari sisi pembiayaan. “Kami bantu peternak mendapatkan akses pembiayaan dari perbankan melalui KUPS dan KKPE. Di Potronayan ini pembiayaan dari perbankan sudah mencapai Rp12,4 miliar.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif