Rabu, 20 November 2013 - 12:41 WIB

Pasangan Selingkuh di Gunungkidul Diarak Warga

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Pasangan selingkuh bernama Tamat Prasetyo, 45, warga Dusun Poko, Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong dan Baeti, 40, diarak ratusan warga keliling dusun, Selasa (19/11/2013) malam.

Warga merasa geram dengan ulah keduanya karena perselingkuhan itu dilakukan sejak setahun yang lalu dan warga sudah mengingatkannya.

Advertisement

Agus, salah satu warga mengungkapkan, Tamat dan Baeti diarak ratusan warga dari 3 dusun, yaitu Dusun Trengguno Kidul, Trengguno Wetan dan Trengguno Lor, Desa Sidorejo, Ponjong.

Awalnya warga melihat Tamat di rumah Baeti di Trengguno Wetan pasa siang hari, keduanya pun langsung disidang warga.“Setelah itu malamnya kita arak keliling kampung ke rumah kepala desa,” kata Agus.

Menurut Agus, Tamat yang masih memiliki istri dan anak diketahui berselingkuh dengan Baeti, janda satu anak sejak setahu lalu. Kala itu warga mengingatkan agar Tamat menikahi Baeti. Namun peringatan itu tidak digubris, justru pasangan selingkuh tersebut sampai memiliki satu anak.

Advertisement

Sejak Baeti memiliki anak dari pasangan selingkuhannya, Tamat pun jarang di rumah. “Kebetulan hari ini tadi kita melihat tamat di rumah baeti, warga langsung menggeruduknya,” ucap Agus.

Kelapa Dusun Trengguno Wetan, Sumilan mengatakan, setelah ddilakukan persidangan oleh warga dan musyawarah dengan kepala desa, warga kembali memberikan peringatan agar Tamat dan Baeti segera menikah.

“Kami berikan tenggat waktu lagi tiga bulan untuk menikah, jika tidak maka hukum adat akan diberlakukan,” tegas Sumilan.

Advertisement

Hukum adat yang dimaksud Sumilan adalah mengarak pasangan selingkuh keliling dusun dengan cara ditelanjangi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif