News
Selasa, 19 November 2013 - 22:30 WIB

TWITTER SBY : Soal Penyadapan, Presiden Curhat di Twitter

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (JIBI/Dok.)

Solopos.com, SOLO – Kasus penyadapan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan sejumlah pejabat lain oleh Australia membuat SBY angkat bicara. Dia menuangkan curhatnya melalui akun Twitter resminya @SBYudhoyono.

SBY mengaku kecewa pada pemerintah Australia yang menolak untuk minta maaf. Dalam Twitternya SBY memberikan beberapa pernyataan yang menyayangkan sikap perdana menteri Australia, Tony Abbott yang hanya menganggap remah masalah ini.

Advertisement

“ Saya juga menyayangkan pernyataan PM Australia yang menganggap remeh penyadapan terhadap Indonesia, tanpa rasa bersalah. *SBY*,”ungkap  SBY lewat akun Twitternya, seperti dikutip Selasa (19/11/2013).

SBY mengatakan akan meninjau ulang hubungan bilateral yang telah terjalin dengan Australia sebagai bentuk protes pemerintah Indonesia kepada pemerintah Australia.

“Kita juga akan meninjau kembali sejumlah agenda kerjasama bilateral, akibat perlakuan Australia yang menyakitkan itu. *SBY*,” ujar SBY

Advertisement

Penyadapan yang dilakukan Australia tentu menjadi tamparan yang menyakitkan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal ini mengundang kemarahan dari masyarakat. Masyarakat meminta kepada pemerintah untuk bersikap tegas terhadap masalah ini.

Mereka secara langsung mengungkapkan kekecewaan kepada Negara Australia yang ditujukan untuk Presiden SBY pada Twitternya, beberapa komentar yang datang antara lain:

 “Sudah sangat jelas !! kita mengecam RT @WidyaRakaS: Sikap Pemerintah RI Terkait Penyadapan Australia by @SBYudhoyono,” ujar pemilik akun @tutihand

Advertisement

Komentar lainnya datang dari pemilik akun @ahmedstevealin. @SBYudhoyono bapak kita butuh ketegasan dari bapak atas penyadapan dubes australia kepada pemerintahan indonesia!bapak harus berani tegas!!”

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah untuk memulangkan Dubes RI di Australia sebagai bentuk kecaman, menuntut agar pemerintah Australia meminta maaf kepada pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif