Soloraya
Selasa, 19 November 2013 - 11:16 WIB

Pemdes Dibal Boyolali Bangun Pasar Darurat

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua orang pekerja sedang membuat kerangka bedeng yang akan digunakan untuk pasar darurat Pasar Dibal di Dibal, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Senin (18/11/2013). (Iskandar/JIBI/Solopos)


Dua orang pekerja sedang membuat kerangka bedeng yang akan digunakan untuk pasar darurat Pasar Dibal di Dibal, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Senin (18/11/2013). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Pemerintah Desa (Pemdes) Dibal, Kecamatan Ngemplak, Boyolali mulai Senin (18/11/2013) membangun bedeng pasar darurat di dekat Pasar Dibal yang akan dipugar.

Advertisement

Dijadwalkan bedeng pasar darurat untuk menampung sementara para pedagang itu selesai paling lambat Senin (25/11/2013).

“Kami terpaksa meminta izin pihak jalan tol untuk meminjam tanah yang akan kami gunakan lokasi pasar darurat. Sebenarnya ada tempat lain yang bisa kami gunakan untuk pasar darurat. Tetapi pedagang tak mau karena terlalu jauh dengan pasar yang akan kami bangun,” ujar Kepala Desa Dibal, Budi Setiyono ketika ditemui wartawan di desa setempat kemarin.

Diberitakan sebelumnya, Pasar Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Boyolali direncanakan segera dipugar. Pasar ini nantinya akan dibangun menggunakan dana dari Kemetrian Perdagangan dan Koperasi senilai Rp900 juta.

Advertisement

“Untuk waktu pembangunan kami tidak tergesa-gesa. Harus ada studi kelayakan yang memenuhi syarat, dan kemudian harus dibuat master plan dan sebagainya. Sebelumnya tentu harus ada amdal lingkungan dan amdal lalu-lintas,” papar Wakil Bupati Boyolali, Agus Purmanto ketika meninjau lokasi, Kamis (7/11/2013).

Menurut dia pasar yang saat ini digunakan untuk berdagang kira-kira 250 pedagang itu akan dibangun tanpa meninggalkan konsep pasar tradisional. Karena itu di tengah pasar itu harus ada ruang terbuka dengan komposisi 60:40.

Lebih lanjut Budi menjelaskan kendati mayoritas bangunan pasar yang mempunyai luas 2.345 meter persegi nanti hanya satu lantai, bagian depan kemungkinan ada yang ditingkat. Di antaranya untuk bangunan kantor pasar dan toko.

Advertisement

Secara terpisah salah seorang mantan Kepala Dusun Dibal, Samidi mengatakan pasar yang dibangun bersebelahan dengan Kantor Balai Desa Dibal itu terkahir direhab tahun 1995. Ketika itu bangunan dinilai sederhana, kendati pasar itu berada di tempat strategis karena di tepi jalan raya yang menghubungkan Desa Donohudan ke beberapa desa di Kecamatan Nogosari.

“Ketika itu jumlah pedagangya kira-kira 15 sampai 20 orang. Terus tahun 1996/1997 dibangun beberapa kios di bagian depan. Selanjutnya pembangunan berjalan sedikit-sedikit dengan dana swadaya, kecuali bangunan los paling barat,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif