Sport
Selasa, 19 November 2013 - 20:32 WIB

COMEBACK PACQUIAO : Pacman Merasa Jadi David di Hadapan Rios

Redaksi Solopos.com  /  Hanifah Kusumastuti  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Manny Pacquiao (kanan) dari Filipina dan Brandon Rios dari AS berpose saat konferensi pers di Singapura, Jumat (2/8/2013). Pacquiao akan bertarung Rios dalam pertarungan kelas welter di Venetian Macao di Makau pada tanggal 24 November. (JIBI/Reuters/Edgar Su)

Solopos.com, MAKAU — Petinju Philipina, Manny Pacquiao, menganggap pertarungannya melawan Brandon Rios di Makau, Sabtu (23/11/2013) malam waktu setempat, sebagai duel David versus Goliath.

Petinju berjuluk Pacman itu menyebut dirinya sebagai David, yang bertubuh kecil. Sedangkan Rios, diibaratkan sebagai Goliath yang berperawakan lebih besar dibandingkan David. Namun di akhir cerita, berkat kecerdikannya, David yang bertubuh lebih mungil justru bisa mengalahkan Goliath.

Advertisement

“Apakah saya percaya diri dengan pertarunganku kontra Rios? Saya lebih dari percaya diri,” jelas Paquiao, dilansir Daily Mail, Selasa (19/11/2013).

“[Tubuh] Rios lebih besar dibandingkan diriku. Ingat Goliath lebih besar dibandingkan David dan David hanya butuh sebongkah batu untuk menjatuhkan raksasa,” sambung petinju yang juga terjun di dunia politik tersebut.

Duel kontra Rios, seperti sebuah perjudian dalam karier Pacman. Pacquiao kembali naik ring untuk kali pertamanya sejak dikalahkan Juan Manuel Marquez secara knockout, tahun lalu. Di pertarungan sebelumnya, dia juga menyerah di depan Timothy Bradley, meski lewat kekalahan poin kontroversial.

Advertisement

Meski demikian, petinju berusia 35 tahun tersebut percaya diri untuk kembali bertarung di hadapan umum. Tak tanggung-tanggung, Rios yang menjadi rivalnya di Makau, berumur tujuh tahun lebih muda darinya. Hanya, dia memilih melalukan comeback di hadapan publiknya sendiri.

“Saya menghadapi pertarungan ini dengan lebih kuat dibandingkan sebelum-sebelumnya. Saya punya kekuatan ketika bertarung di negaraku dan di hadapan pendukungku. Saya akan bertarung untuk mereka, tidak untukku sendiri. Saya bertarung untuk kejayaan mereka, bukan untukku,” urai Pacquiao yang kini dilatih Freddie Roach.

Sementara Rios sangat yakin bisa membuat Pacquiao menelan hattrick kekalahan. Dia bahkan menganggap kekuatan Pacman sudah habis. “Saya masih muda, saya lapar dan saya ingin itu [menang]. Pacquiao telah melakukan hal luar biasa. Tidak ada seorang pun yang menganggapnya tak mampu memenangi delapan gelar juara dunia. Namun saat ini dia harus pensiun. Ini saatnya bagiku,” jelas Rios yang sebelumnya mengangkat gelar WBA di kelas lightweight, dilansir Sky Sports.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif