Soloraya
Senin, 18 November 2013 - 23:15 WIB

KUNKER PEJABAT : 25 Kepala UPT Disdik Diduga Plesir ke Luar Negeri

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI--Sebanyak 25 kepala unit pelaksana teknis (UPT) Dinas Pendidikan (Disdik) se-Wonogiri diduga kompak tidak masuk kantor alias absen karena tengah berada di luar negeri, Senin (18/11/2013). Sebelumnya, 25 kepala UPT itu sudah cuti pada Jumat (15/11) untuk melaksanakan perjalanan lintas negara, dari Singapura dan Malaysia.

Absennya para kepala UPT itu membuat pelayanan terhadap masyarakat yang membutuhkan terkendala. Sumber solopos.com yang enggan disebut namanya, kepada solopos.com, Senin, mengatakan heran dengan adanya absen massal 25 kepala UPT Disdik se-Wonogiri. Apalagi, dia mengaku tidak ada informasi yang jelas dengan kepergian para kepala UPT itu ke Singapura dan Malaysia. “Kami yang butuh dengan kepala UPT kan jadi bingung. Kami tidak memasalahkan kalau pergi ke luar negeri, tapi janganlah pakai hari efektif. Hari Senin itu banyak keperluan,” ungkap sumber itu.

Advertisement

Informasi yang dihimpun solopos.com dari internal Disdik, menyebut kepergian 25 kepala UPT tersebut diduga untuk keperluan berwisata alias piknik. Mereka ramai-ramai mengajukan cuti pada Jumat, dengan harapan bisa menggunakan waktu pada hari Sabtu dan Minggu yang memang hari libur. Mereka berangkat Kamis (14/11) sore dan baru menempuh perjalanan pulang ke Kota Gaplek Senin sore.

Informasi yang dihimpun solopos.com juga menyebut perjalanan para kepala UPT itu dibiayai dengan kocek pribadi alias tidak memakai uang negara. Hanya saja, sumber solopos.com menyayangkan mengapa Disdik Wonogiri memberikan izin kepada 25 orang tersebut untuk cuti massal pada hari efektif.

Kepergian 25 kepala UPT secara bersama-sama menggelitik wakil rakyat. Wakil Ketua DPRD Wonogiri, Hamid Nood Yasin, menilai kegiatan pegawai negeri pelayan masyarakat pergi bersama untuk suatu kepentingan kedinasan sebenarnya tidak jadi soal, termasuk untuk pergi ke luar negeri. Namun, jika kepergian itu sampai meninggalkan tugas dan tanggung jawabnya, hal tersebut sangat disayangkan.

Advertisement

“Pergi untuk belajar hal yang lebih baik di negeri orang tidak masalah, tapi tolong dilihat aspek normatif, yuridis, administratif, dan kepatutannya. Apa patut pergi bersama-sama sampai mengabaikan tugasnya,” kata Hamid.

Hamid menambahkan semestinya Disdik mengatur agar tugas dan kewajiban 25 orang itu bisa dikuasakan kepada pejabat di bawahnya. Selain itu, harus dipastikan pula bahwa kepergian mereka yang sampai memakai hari efektif itu benar-benar bermanfaat. Hamid sendiri belum tahu apa tujuan utama kepergian para kepala UPT Disdik itu. Jika memang untuk keperluan dinas, dia berharap betul-betul ada nilai atau manfaat yang bisa diambil. Namun, jika memang betul hanya untuk piknik, Hamid sangat menyayangkan tindakan itu.

Di sisi lain, Kepala Disdik Wonogiri, Siswanto belum bisa dikonfirmasi mengenai hal ini. Sedangkan Kepala Bidang (Kabid) TK/SD, Sri Mulyati, mengaku tidak tahu mengenai agenda 25 kepala UPT tersebut ke luar negeri. “Saya harus mengikuti workshop sekaligus di dua tempat, di Bandung dan lanjut ke Bali atas undangan Kementerian. Jadi soal itu saya kurang tahu,” ujar Mulyati.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif