Jogja
Senin, 18 November 2013 - 17:13 WIB

Dunia Usaha di Kulonprogo Ditunggu Jadi Orangtua Asuh

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bantuan siswa (JIBI/Solopos/Dok.)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Peran dunia usaha Kulonprogo dalam Gerakan Nasional Orangtua Asuh (GNOTA) masih minim. Hal ini disebabkan belum terkoordinasinya forum Corporate Social Responsibility (CSR) di kabupaten, sehingga Kulonprogo masih bergantung pada dunia usaha di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kabag Administrasi Kesejahteraan Rakyat, Setda Kulonprogo, Arif Prastowo, mengatakan, secara formal dunia usaha di Kulonprogo belum berperan terhadap gerakan orangtua asuh, namun sudah dilakukan beberapa dunia usaha secara parsial, misal Bank Pasar.

Advertisement

Menurutnya, persoalan komunikasi dan ketiadaan forum menjadi penyebab utama.

“Oleh, karena itu, kami sedang dalam proses mendorong terbentuknya forum CSR,” ujarnya di sela-sela acara penyerahan bantuan GNOTA di Gedung Kaca, Senin (18/11/2013).

Dijelaskannya, forum menjadi penting supaya bantuan untuk siswa tidak mampu tidak tumpang tindih dan merata. Contohnya, satu siswa berulang kali mendapat bantuan, sementara siswa lainnya tidak tersentuh sama sekali.

Advertisement

Saat ini jumlah siswa miskin di Kulonprogo mencapai 23.000-an yang terbagi dalam bantuan untuk siswa miskin sebanyak 6.500-an siswa SMP, 13.000-an siswa SD, serta 4.000-an siswa GNOTA.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif