Sport
Jumat, 15 November 2013 - 12:45 WIB

PSS SLEMAN : 50% Lebih Pemain Tak Layak Dipertahankan

Redaksi Solopos.com  /  Wisnu Wardhana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pemain PSS merayakan gol dalam pertandingan Divisi Utama melawan Lampung FC, Minggu (10/11/2013). (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)

Harianjogja.com, SLEMANDari hasil evaluasi yang dilakukan manajemen dan jajaran pelatih PSS Sleman, diperoleh hasil yang cukup mencengangkan. Lebih dari 50% skuat Super Elja (julukan PSS) kemungkinan besar akan dilepas.

Manajer PSS Suparjiono mengatakan, keputusan tersebut diambil bukan tanpa pertimbangan. Menurut dia, penentuan nama pemain yang dipertahankan melalui pemantauan intens sejak awal kompetisi.

Advertisement

Ia menegaskan, alasan pemain tak dipertahankan murni karena kualitas pemain itu tak mumpuni. Selain itu juga karena kebutuhan tim. “Bukan cuma karena kualitas. Tapi kalau tidak sesuai kebutuhan tim, ya bagaimana lagi,” ucapnya.

Ia menjelaskan, saat ini kontrak pemain PSS belum semuanya habis. Saat ini ada dua macam kontrak yang diberlakukan di PSS, yakni kontrak yang habisnya November dan Desember. Usai digelarnya kirab PSS dan suporter, Kamis (14/11/2013) pihaknya sudah menghentikan segala fasilitas di wisma pemain yang berada di kompleks Stadion Maguwoharjo, Sleman.

Itulah sebabnya, ia memperkirakan beberapa pemain akan memutuskan untuk meninggalkan wisma pemain. Sebut saja Kristian Adelmund. Pemain yang rapornya dinilai positif sepanjang penampilannya di PSS tersebut sudah akan meninggalkan Indonesia dan kembali ke negaranya 17 November mendatang.

Advertisement

Setelah kontrak berakhir, kini tugas manajemen dan direksi PT Putra Sleman Sembada akan mempersiapkan diri untuk penyampaian Laporan Pertanggungjawaban dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dalam rapat itu, selain pertanggungjawaban Direktur PT PSS musim 2013, juga akan dilakukan penggantian pengurus PT PSS untuk musim 2014.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif