Sport
Rabu, 13 November 2013 - 19:22 WIB

KONFLIK SUPORTER : Solo Siap Fasilitasi Perdamaian Pasoepati-BCS

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (Burhan Aris Nugraha/JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO-Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mendesak Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) anyar Pasoepati segera menjalin komunikasi dengan pemimpin kelompok suporter kesebelasan PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS). Pihaknya bahkan mengaku siap memfasilitasi kongres perdamaian antara kedua kelompok suporter itu.

Dalam beberapa tahun terakhir hubungan antara Pasoepati dan BCS selalu memanas. Keduanya acap terlibat bentrok saat mendukung tim kesayangannya masing-masing, yang berlaga di kompetisi Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo.

Advertisement

Rudi, yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengcab PSSI Solo, menilai pembinaan hubungan baik antara kelompok suporter merupakan tugas utama kepengurusan anyar Pasoepati. Pemimpin bala Laskar Samber Nyawa semestinya segera melakukan pendekatan kepada pemimpin suporter PSS Sleman supaya konflik antara kedua pihak tidak berlarut-larut.

“Harusnya kelompok yang pernah berseteru dikumpulkan, tokoh-tokohnya duduk bersama, mencari penyelesaian terbaik, kalau perlu dibuat pernyataan damai,” ujar Rudy saat dijumpai wartawan di SMP Negeri 1 Solo, Selasa (13/11/2013).

Demi mencapai perdamaian itu, Rudy menyarankan digelarnya kongres antara kelompok suporter Solo dan Jogja. Solo juga siap menjadi tuan rumah digelarnya kongres perdamaian tersebut.

Advertisement

“Ya monggo, saya serahkan semua kepada Pasoepati, silakan melakukan koordinasi dulu. Kalau memang mau mengadakan kongres, Solo siap memfasilitasi, wong sarana dan prasarana kita sudah punya,” ungkap dia.

Kendati demikian, orang nomor satu di Kota Bengawan itu mewanti-wanti seluruh anggota kelompok suporter mengimplementasikan hasil kongres supaya tidak terjadi lagi pertikaian. Pemimpin kelompok suporter harus menanamkan pemahaman kepada anggotanya untuk selalu menjujung nilai sportivitas dan perdamaian dalam setiap kali pertandingan.

“Tidak bisa terlalu fanatis, kalau fanatisme klub kental terus, tanpa punya orientasi Merah Putih, kapan rukunnya? Mestinya memang dibikin kongres suporter se-Indonesia, atau minimal antara Solo-Jogja,” tandas Rudy.

Advertisement

Sementara itu, Wapres Pasoepati, Ginda Ferrachtriawan, mengaku sepakat dengan usulan Wali Kota untuk menggelar kongres perdamaian antara suporter Persis Solo dan PSS Sleman. Namun, Ginda mengaku belum bisa menjalankannya dalam waktu dekat. Selain, belum dilantik sebagai pengurus baru, pihaknya ingin lebih dulu membenahi kondisi internal Pasoepati.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif