News
Senin, 11 November 2013 - 17:30 WIB

Korut Hukum Mati 80 Penonton Drama TV Korsel

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SEOUL — Korea Utara (Korut) mengeksekusi mati sekitar 80 orang warganya pada awal November ini. Sebagian besar dari para terpidana mati itu dihukum karena ketahuan menonton acara televisi Korea Selatan (Korsel).

Kabar itu dikutip Kantor Berita AFP dari surat kabar konservatif Korea Selatan Joongang Ilbo, Senin (11/11/2013). Joongang Ilbo mengutip sumber tak dikenal dari kalangan pembelot Korea Utara.

Advertisement

Sumber itu dinyatakan akrab dengan urusan internal Korea Utara dan baru saja kembali dari negeri itu. Menurutnya, eksekusi mati tersebut dilakukan di tujuh kota, Minggu (3/11/2013) lalu.

Di pelabuhan timur Wonsan, pemerintah mengumpulkan 10.000 orang di stadion olahraga untuk menonton eksekusi 8 orang oleh regu tembak, kata sumber yang mengutip salah satu saksi mata. Sebagian besar mereka didakwa menonton drama televisi terlarang Korea Selatan, dan beberapa lainnya berkaitan dengan prostitusi.

Beberapa kota, termasuk Wonsan dan Pyongsong di barat, telah ditunjuk sebagai zona ekonomi khusus yang ditujukan untuk menarik investasi asing guna meningkatkan perekonomian Korut yang sekarat. Situs berita yang berbasis di Seoul, Harian NK, yang dikelola oleh pembelot Korea Utara dan memiliki jaringan sumber yang luas, mengatakan tidak memiliki informasi mengenai eksekusi itu.

Advertisement

Tetapi situs web yang dikelola pembelot lain, Solidaritas Intelektual Korea Utara, mengatakan sumbernya telah melaporkan beberapa bulan lalu tentang rencana untuk gelombang eksekusi publik. “Rezim jelas takut terhadap potensial perubahan dalam pola pikir masyarakat dan sebelum itu mencoba untuk menakut-nakuti dengan pembunuhan itu,” kata salah satu laman resmi.

Menonton film asing atau televisi tidak diberi sanksi—terutama jika berasal dari kapitalis Korsel—adalah pelanggaran serius di Korut. Namun, upaya mengendalikan distribusi mereka telah dielakkan oleh teknologi, dengan meningkatnya jumlah yang diselundupkan melalui DVD, flash drive, dan MP3 player.

Selain sinetron Korsel, pertunjukan AS seperti Desperate Housewives diyakini memiliki penonton kecil tetapi digemari.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif