Soloraya
Senin, 11 November 2013 - 03:30 WIB

KELANGKAAN ELPIJI SOLORAYA : Pemkab Wonogiri Minta Tambahan Kuota 10%

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg (Dok. SOLOPOS)

Solopos.com, WONOGIRI–Seringnya terjadi indikasi kelangkaan elpiji 3 kilogram (kg), membuat Pemkab Wonogiri langsung mengambil tindakan. Pemkab telah melayangkan surat berisi usulan penambahan alokasi fakultatif untuk tahun 2014 pada Rabu (6/11/2013).

Dalam surat Nomor 510/1489 tertanggal 4 November 2013 itu, Pemkab meminta Pertamina merevisi alokasi elpiji Kabupaten Wonogiri untuk tahun 2014, dari 13.213 tabung per hari menjadi 14.534 tabung per hari.

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Joko Pramono, mewakili Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop & UMKM) Wonogiri, Guruh Santoso, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (10/11), mengatakan Pemkab tidak tinggal diam dengan seringnya terjadi keluhan soal kesulitan masyarakat mendapatkan elpiji.

Menurutnya, hal itu mengindikasikan kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan elpiji, meningkat.

Untuk itu, Pemkab merasa perlu mengusulkan tambahan alokasi elpiji sebesar 10% setiap hari pada tahun 2014. Usulan tersebut sudah disampaikan melalui surat tertanggal 4 November 2013 kepada Pertamina cq. Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah.

Advertisement

“Sudah kami usulkan penambahan alokasi, dari 13.213 tabung per hari menjadi 14.000 tabung per hari. Kami harapkan usulan kami mengenai kuota elpiji 2014 itu bisa disetujui sehingga nanti tidak ada lagi masalah kesulitan cari elpiji di Kabupaten Wonogiri,” ungkap Joko.

Di sisi lain, pantauan Solopos.com, di lapangan Minggu, masih ada sejumlah pangkalan yang kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg. Padahal, pihak Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Soloraya sudah menambah alokasi sebesar 50% pada Jumat (8/11).

Pengelola pangkalan di Kelurahan Giritirto, Kecamatan Wonogiri, Heri, menjelaskan hingga Minggu dirinya masih kesulitan mendapatkan elpiji. Pengiriman masih telat. Di pangkalan lain pun jumlah pasokan masih dikurangi. Padahal, sesuai keterangan pihak Hiswana Migas, pada Jumat sudah ada tambahan alokasi elpiji sebanyak 6.606 tabung.

Advertisement

Heri menduga kesulitan elpiji dua pekan ini memang terkait dengan kinerja distributor yang kurang optimal. Apalagi, menghadapi pekerjaan baru berupa tambahan segel pada setiap tabung elpiji. Bahkan, Heri mencurigai ada kesengajaan oknum tak bertanggung jawab yang menyimpan elpiji untuk kepentingan sendiri.

“Sampai hari ini [Minggu] belum lancar. Mungkin apa memang petugasnya kurang profesional, atau mungkin memang ada yang menimbun,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif