Soloraya
Senin, 11 November 2013 - 15:10 WIB

CHIKUNGUNYA WONOGIRI : DKK Pertimbangkan Lakukan Abatesasi

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nyamuk Aedes Aegypti (zohealth.com)


Nyamuk Aedes Aegypti (zohealth.com)

Solopos.com, WONOGIRI — Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) ,Suprio Heriyanto, mewakili Kepala DKK Wonogiri, Widodo, mengatakan pihaknya belum menerima informasi mengenai tambahan korban chikungunya di Kerdukepik Kelurahan Giripurwo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri.

Advertisement

Namun, Suprio menyebut jika memang kabar itu benar, berarti terjadi penyebaran penyakit chikungunya.  Pola penyebaran seperti yang dikabarkan muncul di Kerdukepik itu sama seperti yang terjadi di Eromoko. Penyakit chikungunya muncul lagi setelah berselang beberapa pekan. Untuk menangani situasi tersebut, dia menyatakan dibutuhkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara menyeluruh.

Dengan tambahan penderita chikungunya tersebut, maka sejak awal tahun sampai saat ini, sudah ada sekitar 400 warga Wonogiri yang terjangkiti chikungunya. Jumlah itu meningkat dua kali lipat dibandingkan kejadian serupa tahun 2012.

“Jadi tahun ini kejadian chikungunya memang luar biasa. Apalagi mulai Oktober, sudah sering terjadi hujan. Pergantian cuaca hujan panas hujan lagi memang membuat penyebaran penyakit ini makin cepat dan luas,” ujar dia, Senin (11/11/2013).

Advertisement

Ditanya mengenai langkah DKK Wonogiri yang belum melakukan tindakan apa pun di Kerdukepik, Suprio menegaskan tidak semua kejadian ditindaklanjuti dengan fogging. Termasuk di Kerdukepik. Lebih-lebih, saat ini anggaran untuk fogging tinggal tersisa Rp20 juta. Itu pun difokuskan untuk penanganan demam berdarah.

Suprio justru tengah mempertimbangkan untuk melakukan abatesasi atau menaburkan bubuk abate ke tempat-tempat penampungan air di luar rumah di Kerdukepik. Namun sebelum itu, pihaknya akan meminta jajarannya melakukan penyelidikan di lokasi setempat.

Seperti diberitakan sebelumnya, baru berselang dua pekan, penyakit chikungunya kembali terjadi di Lingkungan Kerdukepik.  Kali ini penyakit yang disebarkan nyamuk itu menjangkiti dua orang warga.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif