Soloraya
Minggu, 10 November 2013 - 10:21 WIB

HARI PAHLAWAN : Patung Jenderal Sudirman di Karangtengah Wonogiri Kurang Terawat

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga dan prajurit TNI kerja bakti membersihkan patung Sudirman dan lokasi sekitarnya, di Dusun Pojok, Desa Ngambarsari, Kecamatan Karangtengah, Selasa (5/11/2013). Kondisi patung yang merupakan monumen perjuangan Sudirman itu saat ini kurang terawat. (Istimewa)


Warga dan prajurit TNI kerja bakti membersihkan patung Sudirman dan lokasi sekitarnya, di Dusun Pojok, Desa Ngambarsari, Kecamatan Karangtengah, Selasa (5/11/2013). Kondisi patung yang merupakan monumen perjuangan Sudirman itu saat ini kurang terawat. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Kondisi patung Jenderal Sudirman di Dusun Pojok, Desa Ngambarsari, Kecamatan Karangtengah, kurang terawat. Hal itu menginsipari lebih dari jajaran anggota TNI dan 80 orang warga setempat bekerja bakti membersihkan patung dan lokasi sekitarnya.

Advertisement

Kegiatan yang  digelar Selasa (5/11/2013) itu sekaligus untuk memperingati Hari Pahlawan  pada Minggu (10/11/2013).

Danramil Karangtengah, Kapten Inf. Abdurrohman, kepada Solopos.com, Minggu, mengungkapkan kondisi patung pahlawan nasional Jenderal Sudirman yang tidak terawat itu telah membuat pihaknya tersentuh untuk melakukan aksi sosial. Bersama puluhan warga, kerja bakti membersihkan lingkungan tersebut sudah dilaksanakan Selasa lalu. Namun, Abdurrohman mengaku masih ada ganjalan dalam dirinya dan warga, mengapa sampai saat ini perawatan terhadap patung itu hanya ala kadarnya.

“Berangkat dari keprihatinan kami atas kondisi patung Sudirman, kami melakukan kerja bakti. Harapan kami, karena ini adalah patung seorang pahlawan nasional, dan menyimpan sejarah perjuangan Sudirman, hendaknya dirawat dengan lebih baik. Apalagi ini pas peringatan Hari Pahlawan,” kata Abdurrohman.

Advertisement

Menurut dia, patung yang diresmikan oleh Komandan Korem 074/Warastratama, Kolonel Inf. C. I. Santosa pada 13 Agustus 1977 tersebut, menjadi penanda betapa besarnya semangat Sudirman melawan penjajah. Patung ini dibangun untuk mengenang perjuangan Sudirman yang ketika melaksanakan perang gerilya, sempat singgah di rumah masyarakat sekitar patung selama sepekan.

Pada bagian bawah patung setinggi hampir tiga meter itu ada relief perjuangan yang pada bagian mukanya terdapat tulisan yang dikenal sebagai semboyan Sudirman, yakni “Lebih baik mati berkalang tanah daripada hidup di bawah telapak kaki penjajah”.

Di tengah peringatan Hari Pahlawan, Abdurrohman menyebut semestinya pesan di patung itu dapat mengingatkan masyarakat untuk melanjutkan semangat para pahlawan dalam mengisi tahun-tahun setelah kemerdekaan.

Advertisement

Sementara Kepala Desa Ngambarsari, Fitri Hanani, secara terpisah mengakui kondisi patung Sudirman kurang terawat. Untuk itu, pihaknya pun sepakat mendorong warga bergerak melakukan kerja bakti membersihkan patung dan lokasi sekitarnya. Ditanya mengenai pihak yang semestinya bertanggung jawab atas kondisi patung tersebut, Fitri mengaku tidak tahu pasti. Kendati demikian, rasa peduli terhadap kondisi patung itu membuat pihaknya tergerak untuk memasukkan usulan rehab patung Sudirman dalam program desa.

“Desa kami kan mengajukan untuk mendapat bantuan dalam program TMMD [TNI Manunggal Masuk Desa], kalau saja itu direalisasikan maka rehab patung akan kami masukkan dalam usulan itu,” ungkap Fitri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif