Soloraya
Sabtu, 9 November 2013 - 23:30 WIB

PENDAPATAN ASLI DAERAH KLATEN : PAD dari Pasar Cawas Capai 81%

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasar Cawas (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Hingga awal November ini, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pasar Masaran, Cawas, telah mencapai 81% dari target Rp245,35 juta yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten pada 2013.

Lurah Pasar Masaran, Cawas, Klaten, Sugeng Hernawan, mengaku optimistis bisa mencapai target PAD yang telah ditetapkan Pemkab. “Hingga saat ini retribusi di Pasar Masaran Cawas sudah tercapai sekitar Rp200 juta. Saya yakin PAD bisa tercapai,” paparnya kepada wartawan di pasar tersebut, akhir pekan lalu.

Advertisement

Pihaknya akan memanfaatkan waktu kurang dua bulan ini untuk mencapai target. Salah satu hal yang dilakukan, yakni dengan memaksimalkan kinerja pegawai penarik retribusi. Saat ini, PAD Pasar Masaran masih bergantung pada retribusi pedagang, parkir, toilet hingga kebersihan lingkungan.

Lebih lanjut, Sugeng mengaku pascarenovasi pada 2012, terjadi peningkatan transaksi dan keramaian di pasar yang dia kelola. Bahkan, tidak sedikit pedagang dari luar Cawas yang datang ke Pasar Masaran untuk menggelar dagangan.

Oleh sebab itu, dirinya berani menerima tantangan agar PAD ditingkatkan menjadi Rp245,35 juta pada 2013. Sebelumnya, setoran PAD pada 2012 hanya berada di kisaran Rp200 juta.

Advertisement

Hingga saat ini, Pasar Masaran Cawas memiliki sekitar 800 pedagang yang berasal dari berbagai daerah. Dari jumlah itu, mereka menempati 121 kios, 11 los dan ratusan oprokan.

Keramaian di pasar tersebut juga dirasakan oleh salah satu pedagang pakaian Amiyatun, 56. Dia mengaku pendapatannya meningkat sekitar 10% ketimbang sebelum pasar direnovasi. “Setelah direnovasi, tambah banyak pelanggan baru yang datang ke kios saya seperti dari Bayat dan Gunung Kidul,” ungkapnya kepada wartawan di lokasi, akhir pekan lalu.

Dia juga senang pasar tidak lagi becek setelah direnovasi. Sebelum diperbaiki, dirinya selalu was-was karena air hampir tiap hari menggenangi pasar saat hujan deras.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif