Soloraya
Sabtu, 9 November 2013 - 08:05 WIB

PENATAAN SRIWEDARI : Kios Busri Bagian Dalam Bakal Diratakan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melihat kondisi sejumlah kios buku di Sriwedari, Solo, Kamis (1/8/2013) pasca kebakaran. Kerugian akibat kebakaran tersebut ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. (Agoes Rudianto/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Kios bagian dalam kawasan Sriwedari, Laweyan, Solo, yang terbakar Juli lalu bakal diratakan. Pasalnya, lokasi tersebut akan dikosongkan dan tidak akan dibangun kembali. Hal tersebut sesuai dengan kebijakan dari Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Widdi Srihanto, saat ditemui Solopos.com di halaman Kantor Disbudpar, Jumat (8/11/2013), mengatakan pembangunan kios di wilayah tersebut lebih difokuskan ke kios buku Sriwedari atau dikenal dengan Busri. Tujuannya untuk menunjang perekonomian masyarakat, bukan sebagai tempat hunian.

Advertisement

“Akan dikosongkan saja, karena memang lokasi tersebut tidak untuk hunian. Kami sudah memenuhi janji dari apa yang disampaikan paguyuban pedagang bagian dalam, saya sudah matur Wali Kota dan keputusannya, kalau mereka mau ya menempati rumah susun, karena lokasi itu tidak untuk hunian,” paparnya.

Ia mengatakan hal untuk menghilangkan kecemburuan sosial bagi penghuni-penghuni lainnya yang mungkin bernasib sama. Dengan demikian, lokasi tersebut akan ditutup dan tidak difungsikan  kembali. “Ya harus adil, nanti kalau dibangun lagi, pedagang lainnya juga cemburu karena diluar sana masih banyak yang mencari tempat juga,” ungkapnya.

Salah seorang pedagang kawasan Sriwedari bagian dalam,  Ratinem, 50, mengatakan enggan menempati rumah susun yang ditawarkan Wali Kota. Alasannya, tinggal di rumah susun menyulitkannya mencari nafkah.

Advertisement

Jika memang lokasi bagian dalam mau diratakan, lanjutnya, maka penghuni lainnya yang menempati kawasan Sriwedari juga harus diratakan. Karena, selama ini banyak pedagang yang memiliki lebih dari satu tempat di kawasan Sriwedari, baik yang digunakan sebagai tempat usaha maupun tempat tinggal.

“Itu namanya enggak adil, kalau memang mau diratakan ya harus diratakan semua. Banyak pedagang di bagian dalam punya lebih dari satu tempat tinggal,” ujarnya.

Ia mengatakan jika lokasi bagian dalam tidak dibangun, rencananya para pedagang akan pindah ke wilayah bagian Selatan Restoran Boga, sebelah timur deretan kios buku. Namun mereka berharap kios bagian dalam kembali dibangun.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif