News
Sabtu, 9 November 2013 - 05:15 WIB

BI RATE : Suku Bunga Bank Diprediksi Tak Naik

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bunga bank (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, MEDAN — Bank Indonesia diprediksi tidak akan menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate yang saat ini berada pada level 7,25% hingga akhir tahun.

Gunawan Benjamin, Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatra Utara, mengatakan merebaknya isu akan dinaikkannya BI rate dalam rapat Dewan Gubernur BI pekan depan diperkirakan kembali mencuat.
Kendati begitu, dia menilai dengan laju inflasi yang kemungkinan besar pada angka 9%, BI rate seharusnya tidak dinaikkan lagi. Sebab, pada 2014 mendatang laju tekanan inflasi diperkirakan akan mengalami perlambatan dibandingkan dengan tahun ini.
“Sehingga meskipun BI rate masih sekitar 7,25% lebih rendah dari ekspektasi laju inflasi pada 2013, tren laju tekanan inflasi dimasa yang akan datang diyakini akan kembali normal,” kata Gunawan, Jumat (8/11/2013).
Namun demikian, sambungnya, yang perlu dikhawatirkan adalah kemungkinan adanya tekanan nilai tukar rupiah akbiat spekulasi pengurangan stimulus Bank Sentral Amerika Serikat. Pasalnya, terdapat potensi pembalikan modal atau capital outflow.
Seperti diketahui, kata dia, data-data ekonomi AS terus menunjukan pemulihan sehingga pengurangan stimulus akan terjadi dalam waktu dekat ini.
Salah satu instrumen yang digunakan untuk meredam pembalikan modal adalah dengan menaikkan BI Rate. Alasannya adalah agar tingkat imbal hasil di Indonesia tetap lebih menarik dibandingkan dengan negara lain.
“Dengan harapan agar dana asing itu tetap mengendap disini,” ujarnya.
Akan tetapi, Gunawan menilai kebijakan tersebut juga tidak begitu efektif akhir-akhir ini. Dimana kenaikan BI rate tidak mampu membendung pelemahan rupiah. Sehingga, jika BI rate dinaikkan nantinya tidak menutup kemungkinan rupiah akan tetap melemah.
“Karena ada defisit neraca perdagangan. Disisi lain BI juga harus mempertimbangkan bila menaikkan BI Rate maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali tertekan,” paparnya.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif