SOLOPOS.COM - Ilustrasi jenazah. (JIBI/Harian Jogja/Antara)
Solopos.com, BOYOLALI — Marsinah, 75, warga Dukuh Pundung Tlobong RT 003/RW 009, Desa Sidoarjo, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Kamis (7/11/2013) pagi, ditemukan tewas di timur Dukuh Seroban, Desa Kateguhan, Kecamatan Sawit, Boyolali. Belakangan diketahui, Marsinah merupakan korban kecelakaan lalu lintas.
Kapolres Boyolali, AKBP Budi Haryanto melalui Kapolsek Sawit, AKP Dwi Wahyuni, menerangkan jenazah korban ditemukan di ujung gang selatan Mapolsek Sawit, pukul 05.30 WIB. Bagian kepala korban ditemukan bersimbah darah.
Selain masih pagi, lanjut Dwi, kondisi jalan yang sepi membuat tak ada warga yang mengetahui siapa orang yang menaruh tubuh Marsinah di lokasi tersebut. Dwi menegaskan pihaknya masih mencari identitas pembawa jenasah ke lokasi tersebut.
Berdasarkan informasi sementara yang diperoleh, Dwi menerangkan Marsinah merupakan korban kecelakaan lalu lintas di seputar pertigaan Tegalgondo, Kecamatan Wonosari, Klaten. “Korban merupakan pejalan kaki yang hendak menjual ayam. Jadi sesaat setelah kejadian, pengendara yang menabrak menerangkan ke warga sekitar akan membawa korban ke rumah sakit,” terang Dwi saat ditemui Solopos.com di Mapolres Boyolali.
Dari keterangan sejumlah saksi itu, keluarga korban dijelaskan Dwi mencoba mencari keberadaan Marsinah ke beberapa rumah sakit di sekitar Sawit. Alhasil, keluarga korban justru mendapat informasi korban tergeletak tak bernyawa di jalan area sawah di Kateguhan tadi. “Keluarga bisa menerima, jenasah kami serahkan,” imbuhnya.
Meskipun demikian, kapolsek menegaskan pihaknya terus mencari identitas pelaku tersebut. Sementara, dia menduga pelaku merupakan pengedara mobil. “Ada sisa pecahan kaca di tubuh korban, jadi dimungkinkan pelaku pengedara mobil. Tapi belum tahu, mobil apa yang dia gunakan,” tukasnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas medis Puskesmas Sawit, lanjut dia, korban mengalami lecet dibagian kening kanan dan kiri. Selain itu, korban juga mengalami luka lecet di bagian lutut kaki sisi kanan dan kiri.