SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solopos.com, INDIANAPOLIS – Indiana Pacers melanjutkan rekor tak terkalahkannya di kompetisi bola basket NBA musim ini. Pacers meraih kemenangan kelimanya secara beruntun setelah menundukkan Chicago Bulls 97-80 di Bankers Life Fieldhouse, Indianapolis, Kamis (7/11/2013) pagi WIB.
Lima kemenangan beruntun di awal musim memang belum memberi jaminan Pacers bakal tampil sebagai favorit juara musim ini. Namun, tren positif ini setidaknya mampu memberikan pesan bagi para kompetitornya.
Selain itu, lima kemenangan beruntun ini juga menjadi start terbaik Pacers di awal musim sejak keikutsertaannya di NBA pada musim 1971-1972. Rekor terbaik Pacers sebelumnya adalah meraih enam kemenangan beruntun di awal musim. Tapi, saat itu Pacers tampil bukan di kompetisi NBA, namun ABA.
Kemenangan Pacers atas Bulls diraih secara dramatis dan melalui perjuangan keras selama empat quarter. Sempat tertinggal 65-67 hingga pertandingan tersisa delapan menit 38 detik, Pacers bangkit dan berbalik unggul 77-69, saat pertandingan tersisa lima menit 16 detik.
Kombinasi Luis Scola, Donald Sloan dan Lance Stephenson mencetak 12 poin di akhir kuarter keempat, yang membuat keunggulan Pacers bertahan hingga laga usai.
“Kami hanya bermain keras. Kami merasa sepertinya hal itu akan kami bawa setiap malam dengan akhir yang defensif, akhir yang ofensif dan kami akan menemukan cara untuk mendapatkan ‘W’ [menang],” ujar guard Pacers, Stephenson dilansir Sports.yahoo.com, Kamis.
Menjamu Bulls, Pacers benar-benar mengandalkan kolektifitas para pemainnya karena harus tampil tanpa beberapa pemain bintang. Point guard, George Hill, masih mengalami cedera pinggul kiri dan swingman Danny Granger juga masih absen karena cedera betis kiri.
Namun, Pacers masih diperkuat Paul George, yang menjadi top skor kedua musim lalu. George membukukan 21 poin, enam rebound dan tiga assist. Sementara, David West membukukan 17 poin dan 13 rebound, untuk mengukuhkan dirinya sebagai top performer dalam laga ini.
Di sisi Bulls, Derrick Rose dan Luol Deng menjadi pencetak skor tertinggi bagi timnya. Keduanya masing-masing menyumbang 17 poin.
Kendati demikian, Rose tak mampu tampil secara optimal. Point guard, yang sepanjang musim lalu absen karena cedera lutut kiri itu, lebih banyak menghabiskan quarter keempat di bangku cadangan karena terlihat kesakitan.