Soloraya
Selasa, 5 November 2013 - 12:00 WIB

PEMILU 2014 : Warga Cuek, Kecuali Ada Kerabat Nyalon

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo Pemilu 2014 (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, WONOGIRI — Warga Wonogiri mengaku tidak tahu daftar pemilih tetap (DPT) telah diumumkan. Mereka cuek karena DPT tak akan berpengaruh terhadap kehidupan mereka. Mereka akan proaktif jika salah satu anggota keluarga atau warga setempat yang mencalonkan diri menjadi anggota legislatif.

Pernyataan itu disampaikan sejumlah warga Wonogiri yang ditemui Solopos.com secara terpisah, Selasa (5/11/2013). Mereka adalah Hartanto, 44, warga Singodutan, Kecamatan Selogiri, dan beberapa warga Kecamatan Wonogiri yaitu Purnomo, 57, warga Giritirto; Priyanto, 59, warga
Wonoboyo; Wanto, 35, warga Wuryorejo; dan Marjoko, 59, warga Bulusulur.

Advertisement

Mereka mengaku sudah didatangi petugas pendaftaran. Menurut mereka, kedatangan petugas otomatis sudah mencatat nama mereka di daftar pemilih. Mereka baru akan mengecek nama mereka dalam DPT menjelang hari pencoblosan. “Sebelum hari pencoblosan, ada pembagian surat undangan (untuk datang ke TPS). Jika tidak dapat undangan, ya lebih enak, tidak usah memilih, tidak ada gunanya. Kalau tak ada keluarga yang nyalon tak urus soal DPT itu,” ujar Purnomo.

Ditambahkan oleh Priyanto, di zaman Orde Baru (Orba) wakil rakyat masih mengikuti aspirasi rakyat yang diwakili. “Tidak seperti sekarang, aspirasi rakyat justru dijawab oleh wakil rakyat, aspirasi rakyat yang mana? Pernyataan itu kan aneh? Wakil rakyat mestinya wakil semua rakyat Wonogiri, bukan hanya yang memilih dia.”

Marjoko menjelaskan, pemilu era orde baru dengan era reformasi sangat berbeda. Utamanya, dalam semangat warga dan kepedulian. Marjoko yang juga seorang guru sekolah dasar itu menyatakan di era Orba ketua RT aktif menyampaikan pengumuman tahapan pemilu. “Bahkan lagu pemilu sangat populer dan diputar di setiap radio milik pemerintah. Sekarang ini, kepedulian saya nilai tidak ada. Ketua-ketua RT cuek, ketua RT jarang yang paham soal tahapan-tahapan pemilu.”

Advertisement

Pernyataan berbeda diungkapkan Hartanto. Dia mengaku akan mempermasalahkan jika dirinya tak tercantum pada DPT. “Selama ini, saya belum melihat, namun suatu saat nama saya akan saya cek. Jika tidak muncul, saya minta untuk didaftar namun petugas nekat tak mendaftar akan saya
permasalahkan.”

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif