Soloraya
Selasa, 5 November 2013 - 22:15 WIB

PEMILU 2014 : Di Wonogiri, Mayoritas Warga Tak Peduli Daftar Pemilih Tetap

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo Pemilu 2014 (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, WONOGIRI — Mayoritas warga Wonogiri mengabaikan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu Legislatif 2014. Dari enam warga yang ditemui Solopos.com, Selasa (5/11/2013), hanya dua orang yang sengaja mengecek nama mereka dalam DPT yang ditampilkan di kantor desa/kelurahan masing-masing.

Hanya dua orang itu pula, yakni seorang juru parkir dan seorang PNS, yang tahu persis nama mereka sudah ada di DPT. Sementara empat warga lain bahkan tidak tahu bahwa DPT Pemilu Legislatif 2014 sudah diumumkan di wilayah masing-masing.

Advertisement

Bahkan, dua dari empat orang itu menyatakan tak peduli dengan DPT. Dua orang ini bahkan secara tegas menyebut Pemilu tidak memberi manfaat apapun terhadap masyarakat. Termasuk, yang menurut mereka hanya mencari keuntungan pribadi dari ajang pemilihan tersebut.

Warga Singodutan, Kecamatan Selogiri, Joko, mengatakan kendati selalu memantau berita melalui media massa, dirinya tak tertarik untuk mengetahui apakah namanya ada dalam DPT. Joko tahu di tingkat nasional dan di Wonogiri, DPT menjadi masalah yang memancing perdebatan. Tapi, Joko yang menggeluti jasa sewa kendaraan itu pilih tidak peduli.

“Hla untuk apa peduli, dampak langsungnya buat saya juga tidak ada. Kecuali mobil saya disewa buat kampanye, saya mau, tapi belum tentu memilih juga,” ungkap dia, saat ditemui Solopos.com, di seputar Terminal Induk Giri Adipura, Selasa.

Advertisement

Hal senada disampaikan warga Tirtoswara, Kecamatan Giriwoyo, Ari. Pemuda ini mengatakan bahkan bukan hanya dirinya saja yang mengabaikan DPT. Menurutnya, warga sedusunnya, tidak lagi percaya pemilu bisa menyelesaikan semua permasalahan di masyarakat. Warga Ngadirojo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Eka Setiawan, juga mengaku tak ambil pusing dengan DPT.

Namun sedikit berbeda dengan Ari, karyawan swasta itu mengaku jika namanya ada dalam DPT dirinya akan nyoblos. Untuk menentukan tokoh politik yang bakal didukung, Eka tidak asal. Dia akan melihat tokoh atau partai politik apa yang mau memberikan sesuatu untuk desanya. Menurutnya, tak ada dukungan yang diberikan secara gratis.

“Sebenarnya saya ini enggak gagas. Tapi kalau nama saya ada di DPT, saya nyoblos. Saya pilih tokoh yang memberikan bantuan perbaikan jalan paling tinggi. Sudah bukan rahasia lagi, kalau mau dapat suara harus modal duit,” ujar Eka.

Advertisement

Lain Eka, lain pula Ny. Parno. Warga Wonokarto, Kecamatan Wonogiri ini mengaku tidak tahu soal DPT. Dia biasanya hanya tahu bahwa harus mencoblos ketika diberi tahu suaminya. Wanita yang sehari-hari berjualan makanan matang itu mengaku sebagai warga negara yang baik dirinya tetap harus menyalurkan hakpilih. Walaupun, dia sendiri tidak tahu siapa tokoh yang bakal dipilih.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif