Soloraya
Sabtu, 2 November 2013 - 04:45 WIB

POLEMIK PABRIK SEMEN WONOGIRI : Warga Diminta Bijak

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pendamping warga Giriwoyo dari LBH Yaphi, Solo, Hery Hendroharjuno (kanan, membelakangi lensa) menyampaikan kondisi desanya yang tak kondusif semenjak ada wacana pendirian pabrik semen saat hearing di Grha Paripurna, Lantai 2 DPRD Wonogiri, Jumat (1/11/2013). (Trianto H/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI —  Anggota DPRD Wonogiri berjanji akan turun ke daerah melihat lokasi pendirian pabrik semen di Desa Tritosworo, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri. Dewan juga berencana memanggil investor pabrik semen agar memperluas sosialisasi sehingga masyarakat mengerti secara benar dampak positif maupun negatif dampak pendirian pabrik.

Selain itu, Dewan akan mengawal setiap tahapan dan meminta masyarakat menunggu hasil kajian yang dilakukan pihak eksekutif. Pernyataan itu disampaikan Ketua DPRD Wonogiri, Wawan Setya Nugraha saat memimpin hearing di Grha Paripurna Lantai 2 Gedung DPRD Wonogiri, Jumat (1/11/2013).

Advertisement

Apa yang disampaikan Wawan menjadi kesimpulan pada hearing yang dihadiri 10 warga yang mengaku perwakilan dari desa-desa yang akan menjadi tempat pendirian pabrik semen, semua anggota Komisi A dan C DPRD Wonogiri serta SKPD terkait yang dipimpin Pjs Sekda Wonogiri, Suharno.

“Kami meminta warga yang tergabung dalam wadah paguyuban bisa berpikir arif dan bijak sambil menunggu kajian dari pemkab dan calon investor,” ujar Wawan.

Hery Hendroharjuno dari LBH Yaphi Solo yang mendampingi warga Desa Tirtosworo, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri meminta anggota DPRD Wonogiri cermat dan bijak dalam menyikapi perkembangan pendirian pabrik semen di Desa Tirtosworo, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri. menurutnya, Dewan
diminta menjadi penengah yang baik agar keresahan warga yang sudah muncul semenjak terjadi pro dan kontrak intensitasnya tidak meninggi.

Advertisement

Apalagi menjelang pemilu April 2014 mendatang, warga sangat rentan diadu domba. Warga berkali-kali menyatakan menolak pendirian pabrik semen  di daerahnya. Tanah yang dimiliki akan diturunkan kepada anak cucu.

“Dinamika sosial di Giriwoyo tampaknya ada upaya warga dihadapkan dengan bupati atau sebaliknya. Situasi ini tak menguntungkan sehingga Dewan meski cermat sehingga kebijakan yang muncul tidak salah. Dinamika sosial masyarakat memiliki kerentanan tinggi,” ujar Hery.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif