Lifestyle
Jumat, 1 November 2013 - 11:10 WIB

Soto Nusantara di Mana-mana

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Soto Padang ( Farid Syafrodhi/JIBI/Solopos)

Soto Padang ( Farid Syafrodhi/JIBI/Solopos)

Siapa yang tidak kenal dengan soto? Masakan berkuah ini tersebar hampir di setiap daerah di Indonesia, tak terkecuali di Kota Solo.

Advertisement

Hampir setiap daerah di Indonesia menyajikan soto dengan ciri khas masing-masing, sehingga semakin memperkaya khasanah kuliner nusantara. Meskipun sama-sama berkuah, namun rasa dan penyajian soto antara daerah satu dengan daerah yang lain sangat berbeda. Di Solo, banyak sekali sajian soto nusantara yang bisa kita santap setiap saat, baik untuk sarapan, makan siang maupun makan malam.

Salah satu warung yang menyajikan masakan berkuah ini yakni Soto Betawi, yang berada di Kampung Priyombadan, Kelurahan Timuran, Kecamatan Banjarsari. Warung yang buka 24 jam ini memang menonjolkan Soto Betawi yang kuahnya berwarna putih. Kuah putih itu dibuat dari campuran santan dan susu.

Advertisement

Salah satu warung yang menyajikan masakan berkuah ini yakni Soto Betawi, yang berada di Kampung Priyombadan, Kelurahan Timuran, Kecamatan Banjarsari. Warung yang buka 24 jam ini memang menonjolkan Soto Betawi yang kuahnya berwarna putih. Kuah putih itu dibuat dari campuran santan dan susu.

Sedangkan untuk isiannya berupa irisan kecil kentang goreng, daun seledri, daun bawang, irisan daging sapi dan emping mlinjo. Nasi putih yang menjadi salah satu bagian soto tidak dijadikan satu dengan kuah, namun diwadahi dengan mangkuk tersendiri. Satu porsi Soto Betawi Rp9.000.

Soto Betawi (Farid Syafrodhi/JIBI/Solopos)

Advertisement

Beda lagi dengan Coto Makassar yang dijual di warung Ewako di Jl KS Tubun No 1, Kampung Gremet, Manahan. Kuah yang disajikan di rumah makan ini sangat keruh karena semua bumbu terlebih dahulu dihaluskan sebelum dimasak dengan kuah. Daging yang disajikan juga lebih banyak.

Di warung makan yang baru dibuka tiga tahun lalu ini menyediakan 13 macam isian Coto Makassar. Nama isi kuah itu dibuat dengan nama yang menarik, seperti Dansa (daging saja), Lempar (lemak paru), Linda (lidah dan daging), Haus (hati dan usus), Janda (jantung dan daging), Telanjang (tidak pakai handuk/babat), Bu Lili (babat, usus, limpa dan lidah) atau Campur Sari yang merupakan campuran dari aneka daging. Coto Makassar dijual dengan dua harga, yakni Rp12.000 untuk daging campur-campur dan Rp13.000 untuk coto berisi daging saja.

Coto Makasar (Farid Syafrodhi/JIBI/Solopos)

Advertisement

Selain menyediakan coto dari Kota Daeng, warung tersebut juga menyajikan menu lain seperti Es Pisang Ijo, Mi Kering, Sup Ubi serta Markisa Makassar. “Semua menu yang disediakan adalah khas Makassar. Tapi semua bumbu dan bahan-bahannya bisa didapat di Solo. Tidak ada bahan yang kami datangkan dari Makassar kecuali mi kering, karena struktur mi itu kecil-kecil,” papar Ratna Anwar, pemilik warung Ewako, Rabu (30/10/2013).

Menu soto nusantara lainnya yang bisa kita jumpai di Solo yakni Soto Padang. Salah satu Warung Makan (WM) Padang yang menyediakan Soto Padang adalah WM Denai yang berada di Kampung Priyombadan, Kelurahan Timuran.

Wujud kuah dari Soto Padang hampir sama dengan Soto Solo, yakni berkuah bening. Namun jangan salah, meskipun kuahnya bening, rasa kuahnya sangat nendang. Kuah yang penuh dengan rempah-rempah halus itu sangat segar ketika disajikan dalam kondisi panas.

Advertisement

Tampilan yang membedakan Soto Padang dengan soto yang lain yakni adanya kerupuk yang kemampul di kuah soto. Sedangkan di dalam kuahnya sendiri terdapat perkedel kentang, mi putih soun, daun seledri, daun bawang dan daging sapi. Pemilik WM Denai, Ny Nasrul, mengklaim hanya di warungnya yang menyediakan Soto Padang. “Dulu pernah ada WM Padang lain yang menyediakan Soto Padang, tapi entah kenapa setelah itu tidak menyediakan menu soto lagi,” ujar Ny Nasrul.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif