Soloraya
Jumat, 1 November 2013 - 22:55 WIB

PEMILU 2014 : Penolakan Parpol untuk Menekan Kemendagri

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo Pemilu 2014 (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, WONOGIRI — Ketua DPC PPP Wonogiri, Anding Sukiman menegaskan penolakan semua partai politik (parpol) di Wonogiri terhadap Daftar Pemilih Tetap (DPT) bisa memberikan tekanan politik terhadap Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang kukuh mempertahankan angka Data Agregat Kependudukan per Kecamatan (DAK2) yang dinilai salah kaprah.

DPT Wonogiri yang mencapai 907.452 orang itu jauh melebihi Data Agregat Kependudukan per Kecamatan (DAK2) yang dirilis Kemendagri yang hanya 842.708 orang. Padahal, DAK2 yang disampaikan ke pemerintah daerah Oktober 2012 lalu tersebut menjadi dasar untuk menentukan jumlah kursi di DPRD Wonogiri.

Advertisement

Menurut Anding, Bupati dan jajarannya, bahkan anggota DPRD, sudah berusaha mengoreksi DAK2 tersebut, namun Kemendagri bergeming. Untuk itu, dengan cara ini, pihaknya berharap ada perhatian dari Pemerintah.

Sementara itu, surat pernyataan dari parpol se-Wonogiri tersebut selanjutnya akan diteruskan KPU Wonogiri ke KPU Jawa Tengah. Ketua KPU Wonogiri, Mat Nawir, mengakui 12 parpol memang menolak DPT. Namun, penolakan tersebut tidak ditujukan langsung kepada KPU. Lantaran itu, pihaknya akan melaporkan hal tersebut ke KPU Jawa Tengah. Selanjutnya, KPU Jawa Tengah bakal menyertakan pernyataan penolakan itu dalam laporan ke KPU pusat, yang bakal disampaikan awal bulan ini.

“Memang ini tidak langsung menyangkut wewenang kami. Namun, karena imbasnya adalah DPT yang tidak disetujui, persoalan ini akan kami laporkan ke provinsi, dan provinsi nanti ke pusat. Semua parpol itu berharap ini jadi tekanan politik agar Kemendagri mau mengubah DAK2 yang menjadi dasar berbagai keputusan. DAK2 mestinya selaras dengan DPT,” kata Mat Nawir.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif