News
Jumat, 1 November 2013 - 06:30 WIB

Miris! Prostitusi Indonesia Jadi Sorotan Media Internasional

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi prostitusi (Dailymail)

Solopos.com, SOLO — Prostitusi di Indonesia menjadi pemberitaan media massa internasional. Maklum saja, di negeri ini, beragam cara dikembangkan untuk memudahkan mengakses bisnis tersebut. Terlebih lagi, perhatian pemerintah yang minim untuk mengatasi masalah pelik ini juga tak kunjung menuai hasil. Bahkan semakin marak dengan banyaknya para remaja belia ikut terjebak bisnis ini.

Kondisi memprihatinkan ini bahkan sudah terdengar hingga ke berbagai penjuru dunia. Bahkan, media online ternama Inggris Daily Mail mengungkap bisnis prostitusi di Indonesia dan dimuat pada edisi Rabu (30/10/2013).

Advertisement

Dalam berita tersebut diungkapkan betapa banyak anak-anak di Indonesia yang tersangkut dalam pusaran dunia prostitusi. Daily Mail juga berhasil mengungkap seorang muncikari yang tertarik menggeluti dunia prostitusi dengan iming-iming uang. Ia mendirikan bisnis prostitusi dengan menyertakan mobil, rumah, dan 30 gadis yang bekerja sebagai pelacur. Pendapatan yang ia peroleh mencapai Rp32,5 juta per bulan.

Kisah lain yang juga diungkapkan dalam situs tersebut berasal dari ibu kota provinsi Jawa Timur, Surabaya. Di kota tersebut seorang remaja berumur 15 tahun ditangkap polisi saat menemani tiga remaja lainnya menemui kliennya di sebuah hotel.

Salah seorang polisi, Suprapti, mengatakan bahwa komunikasi dengan kliaennya mereka jalin melalui Blackberry Messanger (BBM). Ia mengajak teman-teman sekelasnya untuk bekerja sebagai pelacur. Dalam sekali panggilan mereka dibayar senilai Rp500 ribu -1,6 juta dalam sekali panggilan.

Advertisement

Daily mail juga mengungkap pengakuan Daus remaja berusia 14 tahun, seorang pelacur yang rela menjual tubuhnya untuk sekedar membeli Blackberry. ”Jika kami tidak memiliki Blackberry, kami tak bisa apa-apa. Kami akan diabaikan oleh teman-teman kami,” ungkapnya.

Sungguh memprihatinkan, semoga pemerintah Indonesia lebih serius untuk menyelamatkan generasi penerus dari bahaya prostitusi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif