SOLOPOS.COM - Petani menggarap lahan tanaman padi di Desa Kateguhan, Kecamatan Sawit, Jumat (1/11). (Oriza Vilosa/JIBI/Solopos)
Solopos.com, Boyolali — Stok beras di Kota Susu diperkirakan hanya mencukupi kebutuhan hingga sekitar dua bulan ke depan. Total stok beras yang ada tinggal 26.509,2 ton terhitung hingga akhir Oktober.
Hal itu diungkapkan Kabid Ketersediaan pada Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Boyolali, Parwoto, Jumat (1/11/2013). “Tahun lalu, di bulan seperti ini stok mencapai sekitar 50.000 ton. Sangat jauh selisihnya dengan tahun lalu, akhir tahun lalu saja masih surplus beras sekitar 20 ton,” kata Parwoto saat dihubungi Solopos.com.
Menurutnya, stok tersebut hanya bisa mencukupi kebutuhan tak sampai tiga bulan ke depan. “Dengan statistik seperti ini, ketersediaan pangan dikatakan cukup, ya cukup diwaspadai,” tukasnya.
Meskipun demikian, lanjut Parwoto, tanda-tanda perubahan cuaca dari kemarau ke penghujan belakangan ini diharapkan membawa kabar baik. Sejumlah petani di beberapa wilayah mulai menanam padi dan diprediksi memasuki musim panen pada Januari mendatang. “Musim tanam ke tiga sudah mulai, jadi diharapkan sebelum habis persediaan beras sudah ada hasil panen yang akan melengkapi stok,” tambahnya.
Jika musim panen susulan tak bisa diandalkan menutup kebutuhan, Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanana Penyuluhan telah menyiapkan upaya antisipasi, yaitu diversifikasi pangan atau penganekaragaman produk. Berdasarkan pantauan Solopos.com, belakangan ini hasil panen menurun lantaran sejumlah hal. Di beberapa area persawahan irigasi teknis Desa Jatirejo, Kecamatan Sawit, hama tikus menggganas hingga produktivitas padi setempat menurun drastis.
| Sebaran Stok Beras | Jumlah |
| Rumah tangga petani | 15.242,6 ton |
| Konsumen | 1.588,8 ton |
| Penggilingan | 6.608,9 ton |
| Pedagang | 6.618,9 ton |
| Total | 26.509,2 ton |