Teknologi
Kamis, 31 Oktober 2013 - 11:32 WIB

Bibit Kepintaran Matematika Dimulai dari Bayi

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bayi (nationalgeographic.co.id)


Bayi (nationalgeographic.co.id)

Sebuah studi di Amerika Serikat menyimpulkan bibit-bibit kepintaran matematika diawali dari bayi. Dilansir nationalgeographic.co.id, Rabu (30/10), intuisi bayi pada angka menunjukkan hubungan kemampuan dengan angka pula. Jika bayi pada usia enam bulan dapat membedakan antara 20 titik dan 10 titik, kemungkinan besar ia akan pandai matematika saat masuk sekolah nanti.

Advertisement

Peneliti telah mengetahui kemampuan matematika merupakan suatu konsep yang rumit. Banyak faktor yang berperan di dalamnya. Antara lain adalah intuitive number sense—perkiraan sistem numerik atau kapasitas intuitif untuk membedakan kelompok-kelompok besaran. Dan semua manusia memiliki kemampuan ini, seperti halnya sejumlah hewan lain misalnya tikus, monyet, burung dan ikan.

“Memang rumit,” kata Ariel Starr, Mahasiswa pascasarjana psikologi dan Saraf di Duke University, Durham-North Carolina, AS.

Studi terbaru ini, menurut Starr, mengklarifikasi bagian dari kapabilitas kemampuan manusia dalam menambah dan mengurangi yang sudah dimiliki sejak usia dini. Kepekaan seorang anak “bermain-main” perkiraan angka dan jumlah akan mengembangkan keterampilannya berhitung di kemudian hari.

Advertisement

Starr dan rekan-rekannya mengambil sampel 48 anak bayi yang berumur enam bulan untuk studi yang kini telah dipublikasikan di jurnal online Proceedings of the National Academy of Sciences itu.

Beberapa studi terdahulu telah menyelidiki bagaimana intuisi angka pada manusia dimulai dari usia kanak-kanak (prasekolah) hingga dewasa (mahasiswa). Michele Mazzocco, Profesor di Institute of Child Development, University of Minnesota, yang tak terlibat dalam studi berpendapat, benar bahwa para peneliti berpaling ke bayi sebagai subjek studi.

“Penting mulai dari bayi yang belum belajar untuk berbicara atau memanipulasi angka, karena demikian banyak pendidikan yang terkait ilmu matematika terjadi secara informal melalui orangtua serta lingkungan sekitar,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif