Soloraya
Senin, 28 Oktober 2013 - 08:00 WIB

PENYERAPAN DAK PERIKANAN : November, Dispertan Klaten Optimistis Dana Terserap 70%

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Dana (Dok/JIBI/Bisnis)

Ilustrasi Dana (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, KLATEN—Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten optimistis Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Perikanan dapat terserap hingga 70% pada awal November.

Advertisement

Pasalnya, hingga saat ini pengerjaan fisik anggaran yang berasal dari DAK rata-rata sudah mencapai 90%.

“Pekan depan hingga awal November saya yakin serapannya sudah mencapai 70%. Sebab, saat ini sudah ada pengerjaan fisik yang sudah selesai 100%, ada juga yang masih 90%-95%,” papar Kepala Dispertan Klaten, Wahyu Pasetyo saat dihubungi Solopos.com, akhir pekan kemarin.

Pengerjaan fisik yang selesai 100%, sambungnya, sudah dilakukan pemeriksaan oleh tim dari dinas pada pekan lalu. “Oleh sebab itu, ada beberapa rekanan yang sudah dinyatakan selesai 100%, pada pekan depan mulai memproses pencairan dana,” katanya.

Advertisement

Dengan cairnya dana tersebut, sambungnya, otomatis bisa menambah serapan DAK. Sebelumnya, pihaknya mengaku memberikan target selesai pengerjaan proyek fisik hingga pertengahan November. “Sebenarnya, batas pengerjaan proyek sampai pertengahan Desember, namun kami targetkan bisa selesai semua pada pertengahan November,” ungkapnya.

Pada 2013 ini, Dispertan Klaten Bidang Perikanan mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat senilai Rp2,48 miliar pada 2013. Namun, hingga Oktober ini DAK baru terserap 1,5%. Menurutnya, minimnya serapan itu merupakan hal yang wajar. Sebab, sesuai dengan petunjuk teknis DAK, dana baru bisa cair jika proyek sudah selesai dikerjakan. “Jadi serapannya memang baru 1,5 persen, tapi pengerjaan fisiknya sebenarnya hampir semuanya sudah selesai,” paparnya.

Dia juga yakin, DAK bisa terserap maksimal hingga akhir 2013. Hal itu berkaca pada serapan DAK tahun lalu yang mencapai 98%. “Sedangkan sisa DAK yang tidak terserap itu disebabkan selisih nilai kontrak dari rekanan yang memang harganya lebih rendah,” pungkasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif