Soloraya
Senin, 28 Oktober 2013 - 16:30 WIB

INFRASTRUKTUR BOYOLALI : Jembatan Darurat Ambrol, Pemkab Diminta Ambil Langkah

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI — Komisi IV DPRD Boyolali meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat segera menyikapi ambrolnya jembatan darurat di jalur Waduk Kedung Ombo (WKO), tepatnya di Desa Jerukan, Kecamatan Juwangi, dengan mengambil tindakan yang diperlukan. Hal itu mengingat keberadaan jembatan di lokasi itu vital bagi aktivitas masyarakat setempat.

Anggota Komisi IV DPRD Boyolali, Moh Basuni, mengemukakan, jembatan darurat di desa itu dibangun dengan dana APBD senilai hampir Rp200 juta, menyusul terputusnya jembatan jalan raya di Dukuh Jerukan, Kecamatan Juwangi.

Advertisement

Jembatan penghubung wilayah Kemusu dan Juwangi, dan merupakan salah satu akses menuju Kota Solo itu putus akibat diterjang air pasang di Sungai Serang, beberapa waktu lalu.

“Posnya [anggaran] di DPPKAD [Dinas Pendapatan, Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah] dan dikerjakan oleh rekanan. Namun menurut informasinya, saat ini belum diserahkan oleh pihak rekanan tersebut kepada dinas terkait,” ungkap Basuni kepada wartawan, Senin (28/10/2013).

Dengan kondisi tersebut, Basuni mengatakan tanggung jawab perbaikan dan pemeliharaan masih di tangan pihak rekanan. Untuk itu, pihaknya mendesak dinas terkait, termasuk pemerintah kecamatan dan pemerintah desa setempat untuk menindaklanjuti hal itu.

Advertisement

Desakan itu disampaikan Basuni, berdasarkan pengaduan dari masyarakat setempat.

“Sebab saat ini masyarakat belum bisa menikmati, malah sudah hanyut karena banjir,” imbuhnya.

Sebelumnya, dua jembatan darurat di Desa Jerukan, Kecamatan Juwangi, akhirnya roboh. Kejadian itu dipicu tekanan banjir bandang susulan, Sabtu (26/10/2013) malam.

Advertisement

Banjir kembali terjadi di Kali Geneng setelah sebelumnya terjadi, Kamis (24/10/2013) petang. Kali Geneng atau aliran air di bawah dua jembatan tersebut membawa material sampah lebih banyak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif