Soloraya
Jumat, 25 Oktober 2013 - 19:20 WIB

BENCANA BOYOLALI : Diterjang Banjir, Jembatan Darurat Jerukan Ambrol

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi jembatan darurat Jerukan Juwangi (Oriza Vilosa/JIBI/Solopos)

Kondisi jembatan darurat Jerukan Juwangi (Oriza Vilosa/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Jembatan darurat di Desa Jerukan, Kecamatan Juwangi, Kamis (24/10/2013) petang, ambrol lantaran diterjang banjir bandang Kali Geneng.

Advertisement

Akses melintas prasarana transportasi darurat pengganti jembatan beton yang sebelumnya runtuh itu ditutup.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Jumat (25/10/2013), kerusakan terparah terjadi di jembatan darurat sebelah selatan atau jembatan yang dibangung dengan dana bantuan pemerintah setempat. Pilar-pilar penyangga jembatan dari bahan glugu atau batang pohon kelapa di sana ambruk.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Jumat (25/10/2013), kerusakan terparah terjadi di jembatan darurat sebelah selatan atau jembatan yang dibangung dengan dana bantuan pemerintah setempat. Pilar-pilar penyangga jembatan dari bahan glugu atau batang pohon kelapa di sana ambruk.

Jembatan tersebut kemudian mendorong jembatan sesek yang dibangun warga sebelumnya, tepatnya berjejer di sebelah utara.

“Sudah diprediksi jembatan bantuan ini tak akan kuat menahan tekanan air saat banjir. Beda dengan jembatan sesek, desain pilarnya bisa bergoyang atau fleksibel jika diterjang air,” terang Budi, salah satu warga yang turut bergotong royong merapikan kerusakan jembatan tersebut, saat ditemui Solopos.com di lokasi tersebut.

Advertisement

“Ya kemarin petang juga ambrolnya, menyusul banjir karena sejak sekitar pukul 17.00 WIB hujan turun deras,” tambahnya.

Suratno, 59, warga Jerukan RT 012, menerangkan, banjir bandang ditengarahi kerab terjadi jika hujan deras tiba. Banjir yang dimaksud adalah air bah kiriman Kali Mati, Kali Dampit dan Kali Telawa.

“Trennya begitu, ya sudah ambrol. Benar jembatan ini bantuan pemerintah, dibangun sekitar dua bulan lalu,” terangnya.

Advertisement

Jembatan darurat bantuan pemerintah itu juga beralas glugu. Sementara pada permukaan atau alas jalan jembatan dipasangi kayu papan secara merata.

Suratno menyebut siswa sekolah merupakan kategori warga yang paling merasakan dampak akibat lumpuhnya akses jembatan utama dan jembatan darurat itu.

Sementara itu, akses jalan dari Kayen, Wonoharjo dan Sragen menuju Juwangi dialihkan lewat Tambakan. Jalur tersebut menembus Desa Jerukan bagian barat. Sementara pelintas jalan juga bisa mengalang sekitar tujuh kilometer untuk melanjutkan perjalan ke Juwangi, yakni melewati  daerah Parakan, Karangrayung, Kalak dan Karanganyar, daerah termasuk wilayah administrasi Kabupaten Grobogan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif