SOLOPOS.COM - Pelaksanaan pilkades di Klaten, Kamis (11/4/2013). (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)
Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 20 orang calon kepala desa (cakades) incumbent atau petahana terpilih kembali dalam pemilihan kepala desa (pilkades) tahap II 2013 ini. Sebelumnya, ada 35 orang dari total 199 orang cakades yang ikut serta dalam pilkades tersebut.
Sementara itu, dari 30 orang cakades perempuan yang ikut bertarung, 14 orang di antaranya juga memenangi pilkades tahap II ini. Hal itu diungkapkan Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Kelembagaan dan Aparatur Pemerintahan Desa, Murdoko, saat ditemui wartawan di Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Klaten, Senin (21/10/2013).
“Dari 77 cakades terpilih saat pilkades tahap II ini, 20 orang di antaranya merupakan incumbent dan ada 14 orang cakades perempuan. Saat ini, kami tinggal menunggu laporan resmi dari wilayah untuk data secara resmi. Sebab, data ini merupakan data sementara untuk hasil hitung cepat,” katanya.
Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Klaten, Jaka Purwanto, mengatakan tahapan pilkades selanjutnya yakni menunggu laporan resmi dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai dasar pembuatan Surat Keputusan (SK) Bupati saat pelantikan.
“Untuk pelantikan kepala desa terpilih, direncanakan pada pertengahan November ini. Tapi, tanggal pastinya baru akan kami bicarakan terlebih dahulu,” katanya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin.
Menurutnya, kemenangan para incumbent tersebut karena kinerja mereka di wilayah dinilai baik. Para incumbent yang menang tersebut di antaranya Haris Dwiyanto di Desa Jetiswetan, Kecamatan Pedan; Hartono di Desa Sidomulyo, Kecamatan Delanggu; Yudhi Kusnandar di Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo; serta Harjanto yang menjadi cakades terpilih di Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara.
Sedangkan 14 orang cakades perempuan yang menang yakni Sutarmi yang menjadi cakades terpilih di Desa Ngemplakseneng, Kecamatan Manisrenggo; Ari Astuti Wulandari di Desa Banyuaeng, Kecamatan Karangnongko; Siti Syamsiah di Desa Kingkang, Kecamatan Wonosari; dan Siti Fatimah, Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom.
