SOLOPOS.COM - Jackie Chan dalam poster film Chinese Zodiac (moviebuzzers.com)
BEVERLY HILLS — Bintang film laga asal Hong Kong Jackie Chan akhirnya menyerahkan masa pensiunnya kepada kesanggupan tubuhnya. Lelaki yang 6 bulan lagi genap berusia 60 tahun itu tetap aktif biasa melakoni sendiri adegan berbahaya tanpa pemeran pengganti.
Tahun lalu, saat hadir dalam Festival Film Cannes di Prancis, ia menyatakan pensiun dari film laga. Tetapi pernyataan semacam itu, diakui Jackie Chan, selalu ia ulang-ulang setiap 5 tahun.
“Saat saya berumur 40 sekian, [awak] media bertanya dan saya menjawab, ‘lima tahun lagi,’ lalu, ‘lima tahun,’ dan ‘lima tahun’ hingga sekarang,” kata aktor kungfu itu dalam suatu wawancara dengan wartawan di Beverly Hills, California, saat mempromosikan film laga China Chinese Zodiac tahun 2012 yang akan beredar di Amerika Serikat.
Kini setlah usianya menjelang 60 tahun, Jackie punya kesimpulan sendiri atas sikapnya itu. “Enam bulan lagi saya akan genap 60 tahun,” tegas Chan sebagaimana dikutip Kantor Berita Reuters, Minggu (20/10/2013).
Kini setlah usianya menjelang 60 tahun, Jackie punya kesimpulan sendiri atas sikapnya itu. “Enam bulan lagi saya akan genap 60 tahun,” tegas Chan sebagaimana dikutip Kantor Berita Reuters, Minggu (20/10/2013).
Setelah satu dasawarsa merenungkan untuk keluar, sekarang ia membiarkan tubuhnya yang akan memutuskan apakah ia bakal pensiun atau tidak. “Saya akan melihat seberapa jauh bisa bertahan hingga tubuh saya memberi tahu ‘berhenti’,” Chan yang terkenal dengan permainannya melompat terbang tinggi dan permainan keras lain, telah tampil dalam lebih 100 film dan kini menulis, menyutradarai serta menjadi produser filmnya sendiri di Asia.
“Saya terluka,” kata aktor yang telah 50 tahun malang-melintang menendang dan meninju itu. ”Sangat melelahkan, tidak seperti biasanya.”
Ketika karier Chan memasuki masa senja, bagaimana Hollywood akan memaksanya memakai pemeran pengganti untuk pengambilan gambar adegan berbahaya karena ia yakin bahwa studio film tidak akan memintanya memainkan peran dramatik.
“Saya berharap penonton mahfum setelah mereka berkata, ‘Jackie, itu ganda,’ mereka akan memaafkan saya.” kata Chan yang mempunyai ciri seringai lebar dan bergaya menjiwai perannya.
”Maka saya bisa terus bermain. Malang, tidak ada di Hollywood yang meminta saya bermain Kramer vs Kramer atau seperti Sound of Music—padahal sebenarnya saya penyanyi yang baik—dan tidak pernah ada yang meminta saya memainkan jenis film seperti itu,” kata Chan menyitir film drama keluarga dan film musik tahun 1965-an yang kedua-duanya memenangkan Oscar.
“Semua yang dipikirkan tentang Chan adalah : Chris Tucker, Roush Hour I, II, dan III… selalu film laga-komedia, komedi-laga,” katanya mengenai film-filmnya yang menancapkannya selama 15 tahun di Hollywood.
“Saya sangat berharap bahwa suatu saat di Hollywood ada produser atau sutradara yang meminta saya bermain hanya untuk film drama,” kata Chan.
“Saya sangat menghargainya.” Tapi itu tidak diyakininya tidak akan pernah terjadi.
“Mengapa?” tanyanya sendiri.
“Karena penonton tidak terbiasa melihat Jackie Chan main drama.” Peran Chan mungkin akan bagus untuk film seperti peraih Oscar 1988 Rainman yang diperankan Dustin Hoffman, dan Tom Cruise, atau Tootsie 1982 yang juga diperankan Hoffman yang berpakaian perempuan.
“Tapi bahasa Inggris saya tidak sebagus itu…” “Saya melihat banyak aktor laga datang dan pergi, datang dan pergi,” katanya.
“Bintang laga tidak bisa bertahan lama, beda dengan drama, aktor sejati seperti Robert De Niro dan Dustin Hoffman, bisa abadi.”