Soloraya
Kamis, 17 Oktober 2013 - 05:55 WIB

WARGA KARANGANYAR TERSERET OMBAK : Bocah Karangpandan Ditemukan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenggelam (JIBI/Dok)

Ilustrasi tenggelam (Dok/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Jasad bocah asal Desa Gerdu, Karangpandan, Ajar Wahyudi, 12, yang hilang tersapu ombak di Pantai Baron, Gunung Kidul ditemukan tim SAR pada Rabu (16/10/2013) sekitar pukul 09.30 WIB. Korban langsung diserahkan ke pihak keluarganya untuk dimakamkan.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, menyebutkan korban ditemukan tim SAR Gunung Kidul setelah masa pencarian selama tiga hari sejak hilang di Pantai Baron, Minggu (13/10/2013) lalu. Korban lalu dimandikan terlebih dahulu di sekitar Pantai Baron sebelum diserahkan ke pihak keluarganya.

Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar, Aji Pratama Heru K, mengatakan korban berwisata ke Pantai Baron bersama teman sekolahnya, Bima Anugrah Setyanto, 12 dan orangtua Bima. Korban diajak Bima lantaran masih mempunyai satu tiket ke objek wisata tersebut.  Sesampai di pantai, korban dan Bima langsung mandi di pinggiran pantai.

Korban bersama Bima tak menyadari muncul ombak besar yang langsung menyapu keduanya. Orangtua Bima langsung berteriak meminta pertolongan kepada pengunjung lainnya. Tak berapa lama, tim SAR Gunung Kidul tiba di lokasi kejadian untuk mencari keberadaan korban.

Advertisement

Beruntung Bima bisa diselamatkan tim SAR Gunung Kidul ke daratan. Sementara korban menghilang ditelan ombak Samudera Hindia tersebut. Proses pencarian dilakukan selama tiga hari sesuai prosedur tetap (protap).

“Pada hari terakhir korban ditemukan setelah proses pencarian selama tiga hari. Bima bisa diselamatkan sementara Ajar menghilang,” jelasnya.

Sementara Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kesiswaan SMPN 3 Karangpandan, Joned Rifai, mengungkapkan korban tercatat sebagai siswa kelas X SMPN 3 Karangpandan. Menurutnya, korban pergi berwisata ke Pantai Baron lantaran diajak teman sekelasnya Bima. Pihaknya mengetahui korban ditemukan setelah diberitahu BPBD Karanganyar.

Advertisement

“Jadi bukan study tour yang dilaksanakan sekolah melainkan korban diajak teman sekelasnya. Kami tahu
setelah diberitahu BPBD Karanganyar,” terangnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif