Soloraya
Kamis, 17 Oktober 2013 - 06:15 WIB

PENERANGAN JALAN : Pemkot Solo Butuh Rp22 Miliar untuk PJU Pintar

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi PJU. (Solopos/Dok)

Ilustrasi PJU

Solopos.com, SOLO — Pemkot untuk menerapkan penerangan jalan umum (PJU) Pintar dengan anggaran mencapai Rp22 miliar. Meski membutuhkan dana tak sedikit, Pemkot berkomitmen merealisasikan hal itu secara bertahap hingga 2015.

Advertisement

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Hasta Gunawan, mengatakan penerapan PJU Pintar selaras dengan upaya penghematan penggunaan listrik dan tagihan listrik. Pihaknya mengungkapkan, tahun ini tagihan listrik Pemkot diperkiran mencapai Rp28,5 miliar atau melonjak sekitar Rp4 miliar dari tahun sebelumnya.

“Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) hingga empat kali setahun cukup terasa bagi anggaran,” ujarnya saat ditemui wartawan di Balai Kota, Rabu (16/10/2013).

Advertisement

“Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) hingga empat kali setahun cukup terasa bagi anggaran,” ujarnya saat ditemui wartawan di Balai Kota, Rabu (16/10/2013).

Hasta mengatakan, saat ini Solo memiliki 11.240 PJU yang tersebar di wilayah Kota Bengawan. Jika semuanya telah beralih PJU Pintar, pihaknya memprediksi penghematan listrik bisa mencapai 70% dari total tagihan.

“Investasinya cukup besar, mencapai Rp22 miliar, tapi efek ke depannya sangat menguntungkan,” terangnya.

Advertisement

Pemasangan itu merupakan bantuan pihak ketiga dan Kementerian ESDM.

“Sudah ada 13 lampu LED (PJU Pintar) yang dipasang. Tahun ini harapannya bisa diteruskan sampai Gladak,” tuturnya.

Hasta menambahkan, penerapan PJU Pintar bakal dibarengi program meterisasi. Saat ini pihaknya mengklaim meterisasi telah menyentuh 4.000-an titik PJU atau 30% dari total PJU. Selain dapat mengecek penggunaan listrik, imbuhnya, meterisasi penting untuk melangkah ke PJU Pintar.

Advertisement

“Lampu perlu dimeterisasi untuk menerapkan PJU Pintar.”

Sementara itu, Wali Kota, F.X. Hadi Rudyatmo, siap mendukung kebijakan penghematan listrik lewat PJU Pintar. Pihaknya akan membuat pilot project penerapan teknologi itu di sejumlah jalan protokol. “Seperti Jl. Slamet Riyadi, PJU Pintar di sana sudah di-setting turun dayanya setelah pukul 22.00 WIB.

Meski diturunkan sampai 50%, ternyata penerangannya masih sip,” tuturnya.

Advertisement

Selain mengandalkan APBD Kota, Rudy bakal mencari bantuan pemerintah pusat maupun provinsi untuk mengegolkan penerapan listrik murah itu. Pihaknya menargetkan program PJU Pintar di Kota Bengawan rampung 2015.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif