Soloraya
Rabu, 16 Oktober 2013 - 17:15 WIB

KASUS HIV/AIDS BOYOLALI : Satu Penderita Asal Cepogo Meninggal Dunia

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV/AIDS (channelstv.com)

Ilustrasi (Dok/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Boyolali yang meninggal dunia bertambah. Seorang warga Kecamatan Cepogo yang diketahui mengidap penyakit tersebut dilaporkan meninggal dunia dan dimakamkan di Kecamatan Selo, belum lama ini.

Advertisement

Informasi yang diperoleh Solopos.com, Rabu (16/10/2013), penderita HIV/AIDS tersebut sebelumnya merantau atau bekerja di luar Boyolali. Setelah diketahui mengidap penyakit HIV/AIDS, penderita tersebut kembali ke Boyolali dan menjalani pengobatan di RS Dr Moewardi Solo hingga akhirnya meninggal dunia, akhir September 2013.

Kasi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Edy Siswanto, ketika dihubungi melalui ponselnya, Rabu, membenarkan kejadian tersebut.

Dijelaskan Edy, setelah menerima informasi tentang warga Kecamatan Cepogo yang meninggal dunia dan diketahui menderita HIV/AIDS, pihaknya menelusuri informasi tersebut. Belakangan, pihaknya mendapatkan informasi bahwa benar warga Kecamatan Cepogo itu menderita HIV/AIDS dan meninggal dunia.

Advertisement

“Riwayat pasien HIV/AIDS tersebut memang tidak terdata di kami [Dinkes Boyolali] karena selama ini dia berobat di RS Dr Moewardi Solo. Tapi kami sudah cek kebenarannya dan ternyata memang benar warga tersebut menderita AIDS,” ungkap Edy.

Edy menegaskan kasus penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Boyolali menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.

Dalam penanganan terhadap penderita HIV/AIDS, Edy mengatakan selain gencar melakukan sosialisasi dan pembentukan warga peduli AIDS (WPA) di tingkat desa. Sosialisasi itu juga digencarkan khususnya untuk mengubah stigma tentang penularan penyakit HIV/AIDS di masyarakat. “Sebab masih ada stigma di masyarakat, sehingga jika ada penderita HIV/AIDS, mayoritas justru dikucilkan,” terangnya.

Advertisement

Saat ini Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Boyolali yang diketuai Wakil Bupati (Wabup) Boyolali, Agus Purmanto, bahkan telah membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Penanggulangan AIDS yang terdiri atas berbagai unsur dinas dan instansi terkait, termasuk kalangan lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Kecamatan Ampel saat ini menempati posisi teratas daerah di Kabupaten Boyolali dengan jumlah penderita HIV/AIDS paling banyak.

“Jumlah penderita HIV/AIDS di Ampel paling banyak, disusul Kecamatan Mojosongo,” ungkap Sekretaris KPA Kabupaten Boyolali, Titik Sumartini.

Titik mengakui masih banyak kendala penanggulangan penyakit tersebut, mulai dari sikap penderita yang cenderung tertutup, hingga stigma masyarakat terhadap penderita HIV/AIDS yang berimbas pada mengucilkan orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Namun Titik mengatakan penanggulangan itu tetap dioptimalkan dengan menempuh berbagai langkah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif