Soloraya
Selasa, 15 Oktober 2013 - 15:15 WIB

IDUL ADHA 2013 : Jasa Penggilingan Daging di Karanganyar Diserbu Warga

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga mengantre di tempat penggilingan daging di Pasar Bejen, Karanganyar (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Warga mengantre di tempat penggilingan daging di Pasar Bejen, Karanganyar (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Sejumlah tempat penggilingan daging di Karanganyar mulai diserbu warga pada Selasa (15/10/2013) pagi.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Solopos.com di Pasar Jungke Karanganyar, Selasa siang, ratusan warga mengantre di lebih kurang lima kios penggilingan daging yang ada di pasar tersebut. Mereka menenteng buntelan kantong plastik berisi daging sapi.

Salah seorang warga Ngadiluwih, Matesih, Inem, 52, bahkan rela datang ke Pasar Jungke karena antrian di tempat penggilingan daging lainnya terlampau panjang.
“Kalau di Pasar Matesih tempat penggilingannya cuma satu, antreannya banyak. Tadi juga sudah ke Pasar Bejen, antreannya terlalu panjang, jadi lari ke sini,” ujarnya saat dijumpai Solopos.com seusai menggiling daging di salah satu kios di Pasar Jungke.

Inem mengatakan telah mengantre selama lebih kurang 30 menit hingga dua kilogram daging sapi yang dibawanya usai digiling.

Advertisement

“Tadi dapat daging kurban, terus saya tambah beli lagi sekilo. Kalau digiling begini kan bisa dibuat bakso atau galantin,” imbuhnya.

Hal senada diungkapkan seorang warga Gaum, Tasikmadu, Parno, 46, yang telah mengantarkan istrinya ke sejumlah tempat penggilingan daging. Menurutnya, terjadi antrean panjang di hampir semua tempat penggilingan daging.

“Kalau di Pasar Jungke kan tempat penggilingannya ada banyak, jadi antreannya tidak terlalu panjang. Ternyata ya sama saja, saya sudah mengantre 30 menit, sampai sekarang belum jadi,” ungkap dia.

Advertisement

Sementara itu, pemilik salah satu tempat penggilingan daging di Pasar Jungke, Muji, 36, menyatakan telah ada ratusan pelanggan yang silih berganti datang ke kiosnya.
Muji mengatakan lonjakan jumlah pelanggan biasanya terjadi hingga sepekan pasca Idul Adha. Selain menggilingkan daging, sebagian besar pelanggan juga meminta tolong dibuatkan racikan adonan bakso ataupun galantin.

“Kalau hanya giling daging tarifnya Rp3.000 per kilogram, tapi kalau dibutkan adonan sekalian Rp12.000 per kilogram. Tapi, lebih banyak yang minta dibuatkan adonan sekalian, soalnya kan warga biasa,” urai Muji.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif