News
Minggu, 13 Oktober 2013 - 21:30 WIB

4 WNI Ditembak Polisi Malaysia

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penembakan (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, BATAM — Empat warga negara Indonesia ditembak Polisi Diraja Malaysia, Jumat (11/10/2013) karena dianggap melakukan perampokan di rumah mantan tentara. Keempat WNI itu bernama Hafat dengan nomor paspor Indonesia A0649848 kelahiran 8 Juni 1969, Iknoriansyah nomor paspor U450798 kelahiran 7 Mei 1988, Hery Setiawan nomor paspor A4208167 kelahiran 25 November 1980, dan Wahyudi nomor paspor A2640273.

Hingga Minggu (13/10/2013), jenazah belum diserahterimakan kepada keluarga masing-masing. Keluarga empat warga negara Indonesia itu pun meminta kepala Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia mengurus dan memulangkan jenazah tenaga kerja Indonesia (TKI) tersebut agar segera bisa dimakamkan di Tanah Air.

Advertisement

“Mereka sudah meninggal sejak Jumat, kami minta agar jenazah suami kami bisa segera dipulangkan untuk dimakamkan di kampung halaman,” kata istri Iknoriansyah salah satu korban penembakan, Eka, bersama istri tiga korban lain di Batam, Minggu (13/10/2013).

Ia mengatakan, sudah dihubungi pihak KBRI yang menanyakan identitas lengkap dari suaminya dan tiga korban lainnya. “Tadi pagi [Minggu] kami sudah ditelpon pihak KBRI. Mereka bilang akan segera melihat dan memastikan keempat korban tersebut merupakan warga Batam bernama Wahyudi, Iknoriansyah, Hery Setiawan dan Hafat,” kata dia.

Eka juga menyatakan tidak percaya suaminya ditembak karena melakukan perampokan di rumah mantan tentara setempat. “Suami saya baru masuk pada 29 September lalu. Dia bekerja sebagai buruh bangunan. Saya tidak percaya kalau dia merampok,” kata dia.

Advertisement

Senada dengan Eka, Nurhidayah, istri Hery Setiawan, mengatakan selama ini suaminya itu bekerja di Malaysia sebagai buruh perkebunan kelapa sawit. Ia juga tidak percaya suaminya merampok. “Saya tidak percaya suami saya merampok di Malaysia. Suami saya hanya buruh perkebunan sawit,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif