Soloraya
Selasa, 8 Oktober 2013 - 12:34 WIB

Pompa Sumur Papahan Diganti, Aliran Air PDAM Tersendat

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

Solopos.com, SOLO--Sejumlah pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Lawu Karanganyar mengeluhkan tersendatnya pasokan air ke rumah mereka, beberapa waktu terakhir. Bahkan dua hari ini pasokan air mati sama sekali. Salah satu warga perum Griya Adi 2 Sapen, Jaten Erwin Kartina, Selasa (8/10/2013) mengatakan, air di perumahannya sangat kecil alirannya sejak bulan lalu.

Bahkan kemarin air tidak mengalir sam sekali, dan baru menyala dinihari tadi. Namun hanya kurang dari tiga jam, air kembali mati. “Keadaan ini sangat merugikan kami, karena kami harus berjaga siang dan malam hanya untuk memenuhi bak mandi,” keluh ibu berputera dua itu.

Advertisement

Hal senada diungkapkan warga Perum UNS Palur Vie Achmadi. Menurut Vie aliran air PDAM mati sejak hari Minggu (6/10/2013) lalu. “Sejak Minggu lalu tidak nyala,” katanya yang merasa terganggu atas tersendatnya pasokan itu.

Menanggapi hal itu, pihak PDAM Tirtalawu Karanganyar kepada Solopos FM, Selasa (8/10/2013), mengakui memang pelayanan PDAM terganggu karena debit air berkurang akibat kemarau.

Menurut petugas bagian pengaduan, Endah, pelayanan air menjadi kacau terutama pada penggunaan puncak di pagi dan sore hari yakni pukul 06.00-08.00 WIB serta pukul 16.00-18.00 WIB. Pasokan air PDAM Tirtalawu selama ini memang mengandalkan mata air di Karangpandan yang dialirkan ke sumur di Papahan.

Advertisement

Sedangkan untuk pelanggan wilayah Jaten, menurut Endah, sejak kemarin memang air dikosongkan karena dilakukan penggantian pompa di sumur Papahan untuk bisa memaksimalkan pelayanan. Pelayanan yang terganggu antara lain untuk pelanggan di Jaten sampai Palur. Endah mengatakan,  perbaikan telah selesai pagi tadi dan diperkirakan aliran air kembali normal sore nanti.

Endah mengaku PDAM Tirtalawu sudah melakukan sosialisasi terkait gangguan pelayanan itu dengan menyebar selebaran pada pelanggan. Namun dia memperkirakan selebaran itu belum menjangkau semua pelanggan sehingga pelanggan tidak tahu. Sementara itu warga Perum Jaten Permai, Printo mengaku tidak mendapat sosialisasi tersebut.

Printo mengaku selama ini selain aliran air sering tersendat, kondisi air PDAM juga mengecewakan karena seringkali air berwarna keruh. “Airnya berwarna coklat seperti tercampur tanah. Terpaksa keran saya beri penyaring tapi air tetap keruh,” kata Printo.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif