SOLOPOS.COM - Ilustrasi perekaman data E-KTP (JIBI/Solopos/Dok.)
Solopos.com, SURABAYA--Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menguraikan ada 172 juta orang warga Indonesia yang telah merekam data kartu tanda penduduk elektronik.
Meski demikian, sambungnya, potensi warga yang belum merekam 20 juta orang. Jumlah itu akan bertambah 4 juta orang yang masuk usia 17 tahun atau berhak mendapat KTP.
“Itu belum termasuk yang berumur 16 tahun sehingga tahun depan sudah bisa dapat KTP,” jelasnya di sela-sela koordinasi dengan bupati/walikota se-Provinsi Jawa Timur, Selasa (8/10/2013).
Berdasar perekaman tiga tahun terakhir, sambungnya, ada 900.000 orang yang merekam data lebih dari dua atau tiga kali. Biasanya perekaman ganda dilakukan lintas provinsi, seperti Lampung ke Jakarta dsb.
“Entah itu karena sengaja atau apa. Sebenarnya bisa dipidana tapi DPR tidak mengizinkan,” tambahnya soal kemungkinan hukuman bagi warga yang sengaja merekam ganda identitasnya.
Gamawan menguraikan daerah diminta memvalidasi data penduduk terkait dengan KTP untuk persiapan Pemilu 2014. Berdasar data pemilih yang diserahkan ke KPU ada 195 juta pemilih. Dengan hasil validisasi warga berusia 16 tahun maka akan potensi penambahan pemilih.