Lifestyle
Minggu, 6 Oktober 2013 - 08:30 WIB

KULINER JOGJA : Nostalgia dalam Seporsi Iwak Kali

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sajian iwak kali. (JIBI/Harian Jogja/Switzy Sabandar)

Harianjogja.com-Menyantap menu yang satu ini akan membawa penikmatnya kembali ke masa kecil. Aneka iwak kali menjadi sajian istimewa di Waroeng Iwak Kali. Tempat makan yang berlokasi di Jalan Imogiri Timur Km. 9 Bantul ini menawarkan hidangan yang rasanya dipastikan berbeda dengan kebanyakan ikan kali lainnya.

Iwak kali beyong, uceng, wader yang digoreng kering tetapi masih menyisakan kelembutan dagingnya di bagian tengah membuat mulut tidak bisa berhenti mengunyah. Belum lagi nasi putih panas dan sambal kosek yang menjadi paduan tepat menikmati menu yang satu ini. Sambel belut pun juga dapat menjadi alternatif menu.

Advertisement

Selain digoreng, menu beyong ditawarkan dalam bentuk mangut. Rasanya pun tidak kalah dan selalu membuat orang untuk kembali menyantapnya.
Pemilik Waroeng Iwak Kali, Fira Triyanti, menuturkan, memasak iwak kali butuh minyak goreng yang banyak dan dalam kondisi panas. “Sehingga masaknya pun sampai tenggelam, kalau minyaknya sedikit jadi lengket dan bentuknya tidak bagus,” ujar dia beberapa waktu lalu.

Berbeda dengan iwak kali yang dijual di pasaran, tempat makan ini mampu menghadirkan iwak kali yang tidak berbau tanah sehingga rasanya pun bersih dan nikmat.

Bahan baku ikan kali diambil langsung dari Temanggung, mengingat tempat makan yang buka dari pukul 10.00 sampai 20.00 ini sudah terlebih dulu berdiri di Temanggung sejak tujuh tahun lalu.

Advertisement

Selain iwak kali, minuman beras kencur menjadi menu unggulan di Waroeng Iwak Kali. Seporsi iwak kali dapat disantap dengan merogoh kocek mulai dari Rp10.000, sementara segelas beras kencur dijual Rp3.000. Jadi, tunggu apa lagi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif