Soloraya
Kamis, 3 Oktober 2013 - 16:36 WIB

KEKERINGAN BOYOLALI : Peternak Sapi Perah Mulai Kesulitan Peroleh Rumput Hijau

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi peternakan sapi (Dokumen)

Ilustrasi peternakan sapi perah (Dok/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Kalangan peternak sapi perah di Kabupaten Boyolali mengeluhkan sulitnya memperoleh pakan berupa rerumputan hijau untuk hewan ternak mereka selama musim kemarau ini.

Advertisement

Padahal rumput hijau selama ini menjadi andalan para peternak untuk kesinambungan usahanya. Sebagian besar tanaman rumput gajah milik peternak mati karena kekeringan. Mereka pun terpaksa beralih memberikan pakan dari bahan seadanya. Namun ternyata, hal itu juga berimbas terhadap produksi susu yang dihasilkan.

“Kalau musim kemarau ini memang sulit mendapatkan rumput hijau untuk pakan ternak. Sehingga pakan yang diberikan juga seadanya, misalnya pohon gantung [pepaya], batang pohon pisang dan sebagainya yang bisa dijadikan pakan,” ungkap Sukarno, salah seorang peternak sapi perah asal Desa Winong, Kecamatan Boyolali, kepada wartawan, Kamis (3/10/2013).

Sukarno menjelaskan kebutuhan makanan untuk satu ekor sapi mencapai 10 persen dari berat badan sapi tersebut.

Advertisement

“Kalau kurang dari 10 persen itu, hasil produksi susunya kurang bagus,” imbuh dia.

Dalam satu hari, lanjut dia, seekor sapi rata-rata butuh 10 ikat rumput untuk sekali makan.

Hal senada disampaikan peternak lainnya, Sarwoto, asal Kecamatan Cepogo. Dengan sulitnya memperoleh rerumputan hijau untuk pakan hewan ternak, dirinya beralih menggunakan cacah pepaya, batang pohon pisang dan sebagainya.

Advertisement

“Saya gunakan apa saja yang sekiranya bisa mengganti pakan dari rerumputan hijau,” tutur Sarwoto.

Sarwoto mengungkapkan peternak sapi di wilayahnya saat ini juga terkena imbas dari masalah kekeringan.

Sukarno yang juga ketua Serikat Peternak Sapi Perah Boyolali itu berharap ada perhatian pemerintah kabupaten (pemkab) setempat terhadap persoalan yang kini tengah dihadapi kalangan peternak sapi tersebut. Terlebih dengan kenaikan biaya operasional yang saat ini rata-rata mencapai Rp60.000 per sapi per harinya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif