SOLOPOS.COM - Elang brontok yang siap dilepasliarklan di Hutan Wonosadi, Kecamatan Ngawen, Gunungkidul, Rabu (2/10/2013).
Harian Jogja.com, GUNUNGKIDUL—Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta melepas seekor elang brontok (Spizaetus Cirrhatus) berjenis kelamin jantan di Hutan Adat Wonosadi, Kecamatan Ngawen, Rabu (2/10/2013).
Kepala BKSDA Yogyakarta, Ammy Nurwati, menuturkan pelepasliaran tersebut merupakan upaya untuk melestarikan elang brontok yang merupakan hewan dilindungi.
“Upaya peningkatan populasi di alam dapat dilakukan melalui penambahan spesies tersebut di habitat aslinya. Hutan Wonosadi merupakan salah satu habitat aslinya,” papar dia seusai pelepasan, Rabu siang.
Hasil inventarisasi yang tim BKSDA Yogyakarta menunjukkan di hutan Wonosadi ditemukan empat ekor elang brontok dan beberapa sarang yang diduga milik satwa tersebut. Menurut Ammy, jumlah tersebut masih tergolong sedikit dan masuk kategori langka.
Elang Brontok yang dilepasliarkan merupakan hasil penyerahan warga Ngaglik, Sleman. Selama tiga tahun satwa tersebut dirawat di Seksi Konservasi Wilayah I Baciro kemudian dititipkan selama lima bulan di Lembaga Konservasi Kebun Raya Gembira Loka Zoo Jogja.
“Setelah menjalani serangkaian pelatihan untuk dapat mencari dan menangkap mangsa serta bertahan hidup di alam liar, satwa ini dinilai layak untuk dilepasliarkan secara medis maupun perilaku satwa,” tutur dia.
Selain melepas elang brontok, Paguyuban Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTHY) menyumbang 100 ekor burung pipit, 41 ekor buruk dederuk, 14 ekor kutilang dan empat ekor puter lumut untuk dilepas di Hutan Wonosadi.
Salah satu penjaga hutan Sarija mengaku ketersediaan pangan di Hutan Wonosadi cukup banyak. Selain itu di dalam hutan masih ada hewan liar seperti ular sanca, kijang.