Soloraya
Selasa, 1 Oktober 2013 - 08:36 WIB

PENDIDIKAN GRATIS : Pemkab Karanganyar Butuh Rp40 Miliar untuk Sekolah Gratis

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Bangku Siswa (Dok/JIBI/Solopos)

Ilustrasi Bangku Siswa (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar sedikitnya memerlukan dana senilai lebih kurang Rp40 miliar untuk mewujudkan pemberian jaminan pendidikan gratis mulai dari tingkat SD hingga SMA/SMK di Bumi Intan Pari.

Advertisement

Namun, dana itu hanya mencakup penunjang kebutuhan operasional sekolah, sehingga belum termasuk biaya investasi seperti pembangunan gedung ataupun pengadaan sarana prasana pendidikan.

“Kalau biaya investasi masih dalam perhitungan, jadi kami belum mengetahui. Biaya untuk menopang kebutuhan operasional senilai Rp40 miliar itu juga berdasarkan pendataan tahun 2008, jadi mungkin ada perubahan,” terang Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora Karanganyar, Agus Hariyanto, saat dijumpai Solopos.com di ruang kerjanya, awal pekan kemarin.

Sebagaimana diketahui, pendidikan gratis merupakan salah satu program unggulan yang ditawarkan bupati dan wakil bupati terpilih, Juliyatmono-Rohadi Widodo (Yuro) semasa kampanye. Bukan hanya biaya SPP, Yuro juga berjanji bakal membebaskan siswa dari biaya uang gedung maupun iuran lain untuk menunjang pengadaan barang investasi sekolah. “Program itu kan sudah menjadi visi dan misi bupati terpilih. Maka Disdikpora langsung merespons dengan menghitung biaya pendidikan di masing-masing jenjang,” imbuh Agus.

Advertisement

Agus menerangkan pihaknya telah menugaskan anggota Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS)di seluruh jenjang pendidikan untuk melakukan survei kebutuhan biaya operasional dan investasi selama satu tahun ajaran. Hasil survei tersebut bakal dijadikan bahan pertimbangan oleh Disdikpora untuk menyusun usulan anggaran 2014.

Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Karanganyar, Agus Hariyanto. (Dok/JIBI/Solopos)

Selama ini, bidang pendidikan memperoleh porsi yang cukup kecil dari pos APBD Kabupaten Karanganyar. Namun, Pemkab Karanganyar masih tertolong oleh aliran dana bantuan operasional sekolah (BOS) dari APBN serta APBD Provinsi. “Kalau ditotal, anggaran untuk pendidikan mungkin sekitar 60 persen, tapi itu kan gabungan dari dana APBN, APBD Provinsi, dan APBD Kabupaten. Kalau yang murni dari APBD Kabupaten mungkin hanya sekitar nol koma sekian persen,” ungkap dia.

Advertisement

Setiap tahunnya, masing-masing siswa SD telah dijatah dana BOS senilai Rp580.000 dari APBN. Demikian juga dengan siswa SMP yang memperoleh dana BOS senilai Rp710.000 dari APBN, Rp50.000 dari APBD Provinsi, dan Rp15.000 dari APBD Kabupaten. Pemerintah pusat juga menggelontorkan APBN senilai Rp1 juta untuk BOS bagi siswa SMA.

Oleh sebab itu, Agus menilai program pendidikan gratis hingga jenjang SLTA bukan tidak mungkin diwujudkan pada 2014. Namun, bupati terpilih harus merubah arah kebijakan anggaran jika ingin menggratiskan biaya SPP serta uang gedung. “Bisa saja diwujudkan, asalkan ada perubahan kebijakan, anggaran yang dinilai tidak terlalu penting bisa dialihkan ke pendidikan. Saya rasa pendidikan gratis sangat mungkin terjadi, APBD Karanganyar cukup besar,” ulas Agus.

Sebelumnya, Bupati terpilih, Juliyatmono, sangat optimistis mampu mewujudkan program pendidikan gratis pada 2014 mendatang. Pria yang masih menjabat sebagai pimpinan DPRD Karanganyar itu mengaku telah meracik rancangan APBD 2014 untuk mendukung terwujudnya lima program unggulan Yuro semasa kampanye. “Tidak akan lama, kami yakin pendidikan gratis bisa dimulai pada 2014, soalnya program itu yang paling dinantikan masyarakat Karanganyar,” ucap dia kepada Solopos.com, beberapa waktu lalu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif