Soloraya
Selasa, 1 Oktober 2013 - 14:32 WIB

IDUL ADHA 2013 : Disnakkan : Boyolali Aman dari Antraks

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Transaksi penjualan sapi di Pasar Ampel Boyolali (Septhia Ryanthie/JIBI/Solopos)

Transaksi penjualan sapi di Pasar Ampel Boyolali (Septhia Ryanthie/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali memastikan wilayah tersebut saat ini aman dari ancaman penyakit antraks.
Meskipun demikian, pengawasan terhadap peredaran hewan ternak, khususnya sapi dan kambing menjelang perayaan Idul Adha 2013 ini bakal diperketat. Tim monitoring pun siap diterjunkan untuk menjamin kualitas hewan yang akan dijadikan hewan kurban.

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan & Keswanvet) Disnakkan Boyolali, Ida Nawaksari, mengemukakan sebelum menerjunkan tim ke lapangan, pihaknya sudah mengawali dengan sosialisasi tentang penyembelihan hewan kurban kepada para takmir masjid serta kaur kesra desa dan kelurahan.

”Sosialisasi sudah kami lakukan kepada takmir-takmir masjid dan kaur-kaur kesra. Bulan ini action-nya,” ujar Ida ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (1/10/2013).

Advertisement

”Sosialisasi sudah kami lakukan kepada takmir-takmir masjid dan kaur-kaur kesra. Bulan ini action-nya,” ujar Ida ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (1/10/2013).

Sedangkan pemantauan dan pengawasan di lapangan, lanjut dia, akan diintensifkan mulai H-7 Idul Adha hingga hari H. Tim akan memeriksa kondisi hewan-hewan yang akan dikurbankan sebelum hewan tersebut disembelih atau antemortem dan saat hewan kurban disembelih atau postmortem.

“Sasarannya pasar-pasar hewan dan tempat-tempat penampungan hewan kurban di seluruh wilayah Boyolali, termasuk wilayah perbatasan,” imbuh dia.

Advertisement

“Petugas dari Disnakkan akan dibantu teman-teman dari UPT dan kecamatan,” terangnya.

Pemeriksaan terhadap hewan-hewan yang akan dikurbankan tersebut meliputi pemeriksaan kesehatan fisik agar syarat untuk menjadi hewan kurban dapat terpenuhi.

Dokter hewan Disnakkan Boyolali, Hendro Kurnianto, menambahkan pemeriksaan itu untuk memastikan hewan-hewan tersebut dalam kondisi sehat.

Advertisement

“Kasus penyakit yang kerap menyerang hewan ternak, terutama dengan kondisi musim seperti ini [kemarau], antara lain yang menyerang mata atau disebut pink eye atau belek,” terang Hendro.

Namun dikatakannya, penyakit tersebut tidak membahayakan karena dapat diobati dengan tetes mata dan antibiotik. Sehingga untuk antisipasinya, Disnakkan juga akan menyiapkan obat yang diberikan kepada pedagang secara gratis.

Sementara untuk kasus penyakit antraks, Hendro mengatakan sejauh ini Boyolali aman. Sebab selama beberapa waktu terakhir, Disnakkan telah melakukan langkah mengantisipasi penularan penyakit tersebut, salah satunya dengan vaksinasi.

Advertisement

“Sejauh ini juga belum ditemukan kasus penyakit antraks menyerang hewan ternak di Boyolali,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif